Prangko Dilan Mengajak Milenial Berkirim Surat

Bandung – PT Pos Indonesia (Persero) meluncurkan prangko yang terbilang unik. Sebab, diangkat dari sebuah novel berjudul Dilan 1990 karya seorang musisi sekaligus penulis Pidi Baiq. Prangko dengan tema Dilan 1990 tersebut sengaja dibuat sebagai upaya menghidupkan kembali budaya surat menyurat yang pernah populer digunakan masyarakat era 90an.

Manager Markom PT Pos Indonesia (Persero) Tata Sugiarta mengungkapkan, dewasa ini kebiasaan surat menyurat mulai hilang lantaran masyarakat lebih mengenal dunia digital dalam berkirim pisan. Padahal, berkomunikasi dengan cara berkirim surat adalah sebuah cara yang dinilai tepat. Sebab, bisa menuangkan apa yang sedang dirasakan melalui sebuah tulisan.

Dalam novel dan film Dilan 1990 yang berhasil menggebrak awal 2018 menceritakan, sosok Dilan selalu berkomukasi bersama Milea dengan cara berkirim tulisan melalui surat. Menurutnya, pada zaman dulu belum ada alat komunikasi untuk mengirim pesan instan dan masyarakat lebih memilih berkirim pesan melalui tulisan.

”Email itu memang cepet tapi email itu gak punya hati, kalau kita menulis kan kita bisa menuliskan sesuai dengan apa yang ada dengan suasana hati kita,” kata Tata usai Peluncuran Prangko Dilan 1990 di Graha Pos Indonesia, kemarin (6/3).

Dengan adanya novel serta film dan peluncuran prangko Dilan 1990, diharapkan mampu kembali menghidupkan budaya berkirim surat masyarakat khususnya generasi muda. Sebab, generasi muda saat ini hampir tidak mengenal cara berkirim pesan melalui tulisan maupun surat menyurat.

”Pesan yang ingin disampaikan bahwa generasi muda tidak ada salahnya kalian mencoba menulis dan berkirim surat,” ucapnya.

Dikatakan Tata, pihaknya membuat prangko tersebut sangat terbatas karena hanya mencetak sebanyak 100 ribu lembar dari seri Dilan 1990. Jika prangko tersebut habis, nantinya PT Pos Indonesia akan mencetak prangko baru namun dengan seri yang berbeda.

”Nanti kalau penggemarnya masih pengen kita akan bikin seri yang lain. Ini kan seri dilan 1990, mungkin kita bikin Dilan 1991 dan Pidi Baiq sudah siap jika ini sold out,” urainya.

Tata menceritakan, kerjasama yang dilakukan pihaknya dengan Pidi Baiq bukanlah kali pertama karena sebelumnya PT Pos Indonesia pernah bekerjasama dalam membuat prangko dengan seri cerita rakyat pada 1998. Menurutnya, ada lebih dari 17 judul prangko yang sudah dibuat Pidi Baiq yang bekerjasama dengan PT Pos Indonesia.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan