55 Persen Pelajar Tak Pakai Helm

BANDUNG – Ratusan pelajar SD dan SMP di 30 sekolah se kota Bandung mengikuti program Sosialisasi dan Edukasi Keselamatan Berlalu Lintas (Selamat) di Taman Lalu Lintas Ade Irma Suryani Nasution, kemarin (28/2).

Program yang digagas Yayasan Sayangi Tunas Cilik mitra Save the Children ini sudah dimulai pada 2014 dan berakhir Maret 2018 ini. Area Manager Save the Children Noer Pangroso mengatakan, data yang ada secara Nasional 70 persen kecelakaan lalu lintas melibatkan anak-anak sebagai pelaku atau korban. Dia berharap adanya program Selamat, bisa menekan angka kecelakaan yang mengakibatkan korban jiwa terhadap anak.

”Sebelumnya hanya 20 persen pelajar yang menggunakan helm saat berkendara, namun kini telah meningkat menjadi 45 persen. Masih ada 55 persen yang belum. Tapi ini sudah ada improvement (perbaikan, Red.) yang luar biasa,” kata Noer disela-sela Festival Keselamatan, kemarin.

Saat ini kata Noer, program yang telah diberikan selama Empat tahun itu telah diadopsi sejumlah sekolah sebagai kurikulum. Namun ada juga yang memilih untuk diadopsi sebagai ekstra kulikuler seperti Unit Keamanan Sekolah (UKS) dan Polisi Keamanan Sekolah (PKS).

”Program ini untuk memperkuat keselamatan lalu lintas bagi anak-anak kota Bandung. Terutama untuk 30 sekolah yang selama Empat tahun ini kita dampingi,” ujarnya.

Noer mengatakan program tersebut menjadi sebuah langkah memperkuat kapasitas dari pelajar, guru dan orang tua untuk peduli keselamatan dalam berlalu lintas. Ada beberapa hal yang diberikan pada pelajar. Di antaranya, cara memakai helm yang benar, cara memakai kendaraan umum agar selamat dan berjalan di pedestrian (pejalan kaki, Red.) yang berkeselamatan.

”Ke depannya kami sudah mempersiapkan exit strategy agar sekolah lain bisa mengadopsi melalui jaringan 30 sekolah tadi. Ketika kami tidak mendampingi, mereka bisa melakukannya sendiri,” pungkasnya.

Kanit Dikyasa Satlantas Polrestabes Kota Bandung, AKP Dewi Hotijah di tempat sama menyebutkan dengan keterbatasan jumlah personel kepolisian. Polrestabes Bandung tidak bisa sepenuhnya menyelesaikan permasalahan di kota Bandung, khusunya untuk kemacetan dan kecelakaan saat berkendara. Diperlukan upaya kerja sama untuk menciptakan kondisi yang aman dan tertib.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan