BANDUNG – Penandatanganan nota kesepahaman antara KPU Jabar dan Universitas Telkom untuk membuka akses seluas-luasnya bagi penyandang disabilitas. Terutama menurut komisioner KPU Jabar Nina Yuningsing, agar mereka bisa menentukan pilihannya dalam pemilihan kepala daerah mendatang.
Lebih lanjut Nina mengatakan, pihak KPU Jabar telah berkomitmen menyelenggarakan pemilu yang inklusif, yakni membuka akses seluas-luasnya bagi penyandang disabilitas. Karena, bagaimana pun mereka mempunyai hak yang harus dilindungi.
”Kami berusaha menjalin kerjasama dengan berbagai pihak untuk mendorong pemilu inklusif. Kerjasama itu pada intinya membantu KPU menyediakan aplikasi yang dibutuhkan penyandang disabilitas, baik tunanetra maupun tuna rungu,” kata Nina pada saat penandatanganan MoU di Universitas Telkom Gedung Rektorat Universitas Telkom Jalan Terusan Buahbatu, Kabupaten Bandung (25/1).
Dia mengaku, setelah berproses selama beberapa bulan, akhirnya kerjasama dengan Universitas Telkom dapat terwujud. “Kami pun sedang menjalani kerjasama dengan perguruan tinggi lainnya,” ucapnya.
Rektor Universitas Telkom Muhammad Ashari mengungkapkan, pihaknya sangat mengapresiasi kerjasama ini, karena Telkom University telah dilibatkan untuk membuat aplikasi untuk para penyandang disabilitas.
Menurutnya, ini merupkan sinergi mengembangkan satu aplikasi untuk pemilih tuna rungu atau inklusi, sehingga Telkom University mendapatkan amanah/senergi untuk mengembangkan aplikasi ini.
”Saudara-saudara kita yang tuna rungu terbatas dan tidak bisa menerima informasi secara utuh dari orang lain, sehingga ini butuh sesuatu yang berbeda dengan yang lain. Sehingga Telkom University akan membuat aplikasi atau fisualisasi, sosialisasi dari kpu untuk cara mengetahui informasi, sehingga untuk inklusi butuh media yang khusus,” ungkapnya.
Dia mengaku, akan membuka untuk kompetisi pengembangan aplikasi tersebut. ”Kami akan membuka kompetisi untuk mengembangkan, dalam waktu super singkat, dan akan melibatkan mahsiswa dan umum,” paparnya. (yul)