Tantangan Pendidikan Dalam Era Digital

 Tanggung Jawab Pendidikan

Memperhatikan tantangan-tantangan yang digambarkan, kolaborasi tanggungawab pendidikan antara keluarga, sekolah, dan masyarakat semakin harus diperkuat. Di era digital tak akan tampak lagi batas-batas antara pendidikan dalam keluarga, sekolah dan masyarakat.

Proses dan sumber belajar terjadi di mana-mana dalam diversifikasi yang sangat terbuka. Pendidikan bukan monopoli sekolah dan pendidikan memerlukan keberpihakan dan kehadiran negara di dalam penyelenggaraannya.

Pendidikan bertanggungjawab di dalam memelihara dan mengembangkan kesatuan dan persatuan bangsa. Mengembangkan cara berpikir dan keckapan hidup damai, sebagai kesatuan di dalam keragaman.  Kedamaian sebagai kondisi optimum keadaan damai (state of being peace) yang dinamis dan berdaya adaptasi secara adekuat terhadap perubahan lingkungan.

Kondisi optimum keadaan damai terjadi pada individu yang akan menumbuhkan kedamaian diri, pada kelompok sosial yang akan menumbuhkan kedamaian sosial, dan pada bangsa dan Negara yang akan menumbuhkan kedamaian bangsa dan negara.

Pendidikan kedamaian merupakan salah satu komponen penting dalam garapan pendidikan. Sebagai sebuah proses raihan pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai nilai  yang diperlukan agar terbinanya perilaku masyarakat. Termasuk generasi muda dan peserta didik untuk senantiasa menghindari terjadinya konflik dan kekerasan pada lingkungannya. Kemudian mereka mampu untuk merendam konflik yang terjadi secara damai, dan menciptakan kondisi kondusif bagi upaya terjadinya kedamaian, baik secara intrapersonal, interpersonal, intergroup, structural baik pada tingkat nasional ataupun internasional.

Pada situasi seperti ini diperlukan guru untuk memfasilitasi peserta didik sadar akan nilai-nilai  budayanya dan hidup sebagai warga global dengan jati diri budaya sendiri. Terangkum dalam nilai kehidupan orang Sunda, antara lain  hirup gaya jeung gaya hirup, dan cageur, bageur, bener, pinter, singer tur motekar.

Dalam mendukung terciptanya sebuah nilai prestasi mutu, kerja keras, tanggung jawab, kebaikan, kejujuran, toleransi, dan kemerdekaan. Ditopang dengan semangat agama, nasionalisme, otonomi, kerjasama timbal balik dan integritas. Ini semua ikut ditentukan oleh suasana kelas, budaya sekolah, etika guru dan semangatnya. Maka, tantangan bagi pendidikan guru dari kompetensi ke misi adalah misi itu sendiri. Lalu, jati diri  negosiasi antara rongga pribadi dan profesi, kompetensi, perilaku dan lingkungan.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan