Tantangan Pendidikan Dalam Era Digital

Diadaptasi dari Griffin, Patrick: 2012, memasuki abad 21 sejumlah kecakapan mutlak dimiliki seseorang. Dilihat dari cara berpikir perlu kreatif, inovatif, kritis, dan memiliki pemecahan masalah. Dari segi cara bekerja bisa berkomunikasi dan berkolaborasi. Dari sisi bekerja mampu berliterari informasi dan teknologi informasi. Dari segi hidup sebagai penduduk dunia harus bisa berinteraksi dengan warga lokal dan global, memiliki  tanggungjawab, karir dan kesadaran budaya. Sejumlah kecakapan ini diperlukan untuk  menunjang terwujudnya hidup sejahtera.

 Tantangan Belajar Generasi Era Digital

Belajar saat ini adalah belajar tentang masa depan. Belajar dalam konsep dan kurva belajar 2.0, 4.0 dst,  Pendidikan harus diselenggarakan sejalan dengan tuntutan  belajar untuk dan tentang masa depan. Daya kompetitif dalam ekonomi global bergantung pada pembelajaran dan pendidikan yang inovatif dan kreatif.

Proses pebelajaran harus berkembang dengan cepat. Tidak lagi memaksakan cara mendidik 100 tahun lalu dilakukan saat ini. Ketersediaan terabyte informasi dari revolusi digital sangat penting untuk masa depan.

Begitupun dalam perang bakat. Pasar bakat global paling baik dicirikan oleh pergeseran kekuatan dari organisasi, pengusaha hingga bakat karyawan. Ada lebih banyak permintaan untuk kecerdasan global dan setiap organisasi berjuang untuk bakat. Masa depan bergantung pada mendapatkan hak ini dan menarik tenaga kerja yang akan membuat organisasi terdepan.

Hal ini selaras dengan tujuan pembangunan berkelanjutan atau sustainable development goal (SDG) yang digariskan UNESCO. Terdiri atas, tanpa kemiskinan. Tanpa kelaparan. Kehidupan sehat dan sejahtera. Pendidikan berkualitas. Kesetaraan gender. Air bersih dan sanitasi layak. Energi bersih dan terjangkau.

UNESCO dipercaya memimpin pencapaian Global Education 2030 Agenda melalui Tujuan Pembangunan Berkelanjutan ke-4/SDG 4. Roadmap untuk pencapaian tujuan ini telah ditetapkan dalam Kerangka Acuan Kerja Pendidikan 2030/Education 2030 Framework for Action (EFA).

Dalam konteks pendidikan nasional tujuan SDG di bidang pendidikan masih menghadapi sejumlah tantangan. Di antaranya, target yang belum selesai dari agenda EFA dan MDGs di bidang pendidikan, dan membahas tantangan pendidikan global dan nasional. Hak asasi manusia dan martabat; penyertaan; perlindungan; keragaman budaya, linguistik dan etnis; dan tanggung jawab dan akuntabilitas bersama.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan