Demul-Demiz Belum Paten

Bandung – Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrat menegaskan, paket paslon Dedi Mulyadi dan Deddy Mizwar belum pasti. Sebab, saat ini baru sebatas sepakat dengan dituangkan pada SK dan rekomendasi. Belum hingga kesepakatan dukungan.

”Soal koalisi Dedi Mulyadi dan Deddy Mizwar masih bisa berubah. Sejauh ini baru Surat Rekomendasi dari DPD Partai Demokrat dan Golkar,” tutur Ketua DPD Jawa Barat Partai Demokrat, Irfan Suryanagara, kemarin (29/12).

Lebih Pria yang juga Wakil Ketua DPRD Jawa Barat menjelaskan, sejauh ini dari masing-masing DPD Provinsi Jawa Barat baik Partai Golkar maupun Demokrat sudah pasti masing-masing merekomendasikan kadernya. Partai Demokrat merekomendasikan Deddy Mizwar dam Partai Golkar merekomendasikan Dedi Mulyadi.

”Kalau dari dua partai di tingkat provinsi sudah fix, tapi di DPP baru sebatas kesepakatan saja. Namun, Surat Kesepakatan atau MoU itu sudah diteken masing-masing Ketua Umum Partai Demokrat dan Golkar,” urainya.

”Malahan surat itu saya sendiri yang bawa MoU-nya bolak-balik ke SBY dan Airlangga Hartarto,” sambungnya.

Adapun soal alasan Partai Demokrat akhirnya lebih memilih berkoalisi dengan Partai Golkar, ungkap Irfan, pertimbangannya lebih kepada kesepakatan saling tekad untuk menang.

”Pokoknya, koalisi ini terbentuk karena kita selaras dan senafas,” ujarnya.

Sementara itu, mengenai penambahan anggota koalisi baru kata dia, masih besar kemungkinannya mengingat sebelum pendaftaran ke KPU. ”PDIP gabung ke kita (Koalisi Demul-Demiz) juga bisa. Begitu pun dengan Hanura,” ujarnya lagi.

Di tempat berbeda, Sekretaris DPD Jawa Barat Partai Golkar Ade Surachman mengatakan, DPP Partai Golkar sudah memutuskan Dedi Mulyadi menjadi bakal calon gubernur atau wakil gubernur Jawa Barat. DPP, kata dia, memberikan keleluasaan kepada Dedi Mulyadi untuk melakukan komunikasi dengan partai politik lainnya. ”Golkar sudah memastikan Dedi Mulyadi. Untuk koalisinya dikembalikan kepada DPP dan Dedi Mulyadi,” tuturnya.

Sedangkan Wakil Sekretaris DPD PDIP Jawa Barat Yunandar R. Eka Perwira mengatakan, saat ini PDIP belum menentukan sikap baik itu mengenai bakal calon gubernur dan wakilnya.

”PDIP masih melihat peluang mana yang memungkinkan. Jadi jadi tunggu saja,” tuturnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan