SBL Komitmen Jamaah Nyaman

Pihaknya mengantisipasi pelayanan tanpa persiapan yang baik yang dapat mengecewakan jamaah. Standar perusahaan mengacu pada SOP yang jelas. Jamaah berangkat dengan layanan baik dan nyaman. “Agar jamaah fokus ibadah. Bukan malah terhambat karena layanan yang tidak memuaskan,” katanya.
“Untuk meningkatkan pelayanan yang prima. Yakni memenuhi standarisasi SBL, maka solusinya adalah sesuai SOP,” ucapnya.
Ia menjelaskan, untuk keberangkatan pertengahan Desember 2017-Januari 2018 merupakan hight season. Seperti libur sekolah, Natal dan tahun baru. Sehingga terjadi kepadatan penerbangan. Hal ini, kata dia, dirasakan tour and travel yang lain di Indonesia. “Dengan keadaan seperti ini, kami tetap berkomitmen memberikan pelayanan yang baik,” ujarnya.
Reschedule untuk memberikan pelayanan yang lebih baik ke depannya. Daripada memaksakan jamaah berangkat. Dikhawatirkan jamaah telantar di Makkah dan Madinah. Sehingga tidak membuat nyaman jamaah dan perusahaan. “Jika di Indonesia, masih bisa kita handel. Tapi jika telantar di luar sana, apalagi jika tidak ada mutowif, semuanya bisa direpotkan,” katanya.
Karena hight season tersebut, secara mendadak sejak 16 Desember lalu, SBL mengeluarkan memo rescheduling jamaah dan diumumkan kepada seluruh kepala cabang dan general marketing. “Sambil menunggu, kami tetap ada keberangkatan. Tidak ada stop keberangkatan. Sesuai dengan kemampuan mutowif di sana. Setiap Minggu dan Senin tetap berangkat,” ujarnya.
Hanya, karena jumlahnya tidak sesuai dalam sistem, maka dari 15.000 jamaah yang seharusnya berangkat, baru bisa diberangkatkan setengahnya saja.
“Tujuannya untuk memenuhi standarisasi SBL. Agar sepulang umroh, jamaah puas. Kita pun reschedule tidak dalam hitungan tahun. Tapi bulan saja,” ujarnya.
pihaknya saat ini fokus mencari solusi. Yakni mempersiapkan keberangkatan, mengoptimalkan proses reschedule. “Kami akan mengatur sesuai perencanaan perusahaan. Untuk Januari menambah keberangkatan pada Senin, Selasa dan Sabtu.
Setelah reschedule, keberangkatan ditambah 500 jamaah per harinya. Sekarang ini, untuk Januari 2018 SBL menambah kuota. Program Sabtu dan Minggu tetap berjalan. Ditambah Senin, Selasa, dan Sabtu berangkat dengan maskapai lain. “Yang 15.000 ini sudah pasti berangkat,” katanya.
“Yang tanggal 18 dan 21 Desember akan diberangkatkan tanggal 2, 3 dan 8 Januari 2018. Harapan besar kami jamaah tetap mengikuti jadwal perusahaan agar sesuai standarisasi. SBL tetap komitmen untuk memberangkatkan,” pungkasnya. (and)

Tinggalkan Balasan