jabarekspres.com, NGAMPRAH – Adanya bencana angin siklon tropis yang melanda wilayah Kabupaten Bandung Barat (KBB) membuat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) meningkatkan kesiagaan untuk menghadapi kemungkinan yang akan kembali terjadi.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD KBB, Dicky Maulana mengatakan, siaga darurat bencana tersebut mengacu pada prediksi cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang mengatakan bahwa badai itu akan kembali terjadi, meskipun tidak sekuat yang pertama.
Menurutnya, angin kencang saat ini terpusat di sekitar kawasan Bandung Utara hingga mengakibatkan puluhan titik pohon tumbang terjadi di Kecamatan Lembang dan sekitarnya.
“Surat keputusan bupati tentang penetapan status siaga darurat bencana banjir dan tanah longsor itu dasarnya dari BMKG, karena cuaca yang bisa dikatakan cukup ekstrim ini dapat menimbulkan bencana,” jelas dia ketika ditemui kemarin (1/12)
Dengan penetapan status siaga ini BPBD telah mempersiapkan peralatan dan perlengkapan serta personel untuk bersiaga selama 24 jam. Bahkan, koordinasi juga dilakukan dengan dinas teknis dan instansi terkait.
Menurutnya, di KBB seluruh wilayah berpotensi terjadi bencana, tapi dengan skala yang berbeda-beda. Daerah yang paling rawan bencana ada enam kecamatan di wilayah selatan Bandung Barat, yakni Cililin, Cipongkor, Sindangkerta, Gununghalu, Saguling, dan Rongga.
“Namun, untuk kejadian pohon tumbang ini kami baru menerima laporannya ada di wilayah Lembang. Untuk wilayah selatan belum ada laporan,” pungkas dia (drx/yan)