jabarekspres.com, BANDUNG – Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Dedi Mulyadi mengaku, cukup memahami apa yang menjadi keputusan DPP Partai Golkar yang lebih mengusung Ridwan Kamil sebagai Cagub 2018. Dia pun meminta, para kader ikut memahami keputusan DPP.
Pria yang Bupati Purwakarta itu pun mengajak seluruh keluarga besar Partai Golkar untuk sama-sama menuver DPP. Dia pun mengaku akan menjalani karir politiknya ke depan layaknya air yang mengalir.
”Kita memahami bahwa jodo (jodoh), pati (ajal), bagja (bahagia), cilaka (celaka), kekuasaan, kedudukan, harta, kekayaan semuanya Allah yang menentukan. Sebab, Allah yang menentukan, manusia hanya memiliki rencana,” papar Dedi saat menggelar konferensi pers di Bandung, kemarin (6/11).
”
Menurutnya, sebesar apapun rencana yang dibuat, setinggi apapun dukungan yang dimiliki, sekuat apapun biaya yang dipunya, jika Tuhan berkehendak lain, maka tidak akan pernah terjadi. Namun, sebesar apapun tantangan dan hambatan yang dihadapi tidak ada yang bisa menghalangi, jika Tuhan menghendaki.
”Untuk itu saya akan terus mengikuti air yang mengalir, senantiasa berserah diri pada Allah secara utuh tentang bagaimana perjalanan saya ke depan,” tandasnya.
Dia mengaku, selama lima tahun perjalanan politiknya bersama Partai Golkar, dirinya mendapat pendewasaan dalam berpolitik. Hal tersebut mampu membuat Demul—sapaan Dedi Mulyadi— berlaku sabar dan bijak dalam membaca seluruh perkembangan politik di Jawa Barat. ”Saya mengucapkan terima kasih pada DPP Partai Golkar, saya mengambil hikmah yang besar dalam sejarah perjalanan politik saya. Sehingga dengan proses perjalanan yang begitu panjang, berenergi bagi saya,” urainya.
Meski begitu, sebagai kader Partai Golkar yang memiliki akar semangat karya dan kekayaan, Demul menyatakan, akan senantiasa berada di tengah-tengah kadernya untuk terus menyapa dan memperhatikan seluruh masyarakat di Jawa Barat.
Sementara itu, Pengamat Politik SMRC Djayadi Hanan menilai, peluang Dedi Mulyadi dalam bursa Pemilihan Gubernur Jawa Barat belum habis. Bupati Purwakarta itu masih bisa maju bertarung, meski tidak lewat Partai Golkar. ”Masih ada peluang dia untuk maju,” kata Djayadi di Kantor DPP PSI, Jakarta Pusat, baru-baru ini.