BPJS Edukasi Mahasiswa Kampus ITB

”Mari kita bayangkan. Jika satu orang peserta harus melakukan operasi jantung dengan biaya Rp 150 juta, maka biayanya ditanggung oleh iuran 5.882 peserta kelas 3 yang sehat. Karena bersifat gotong royong itulah, setiap peserta wajib membayar iuran bulanan tepat waktu. Kalau hanya peserta yang sakit saja yang membayar iuran dan tidak membayar iuran lagi ketika sudah sehat, dari mana kita bisa membayar biaya pelayanan kesehatan peserta lainnya yang membutuhkan?” kata Wahyuddin

Sampai dengan Agustus 2017, BPJS Kesehatan telah menjalin kerja sama dengan 22 perguruan tinggi negeri dengan total peserta 7.799 jiwa dan 28 perguruan tinggi swasta dengan total peserta 5.195 jiwa. Kerja sama tersebut meliputi pendaftaran kolektif mahasiswa menjadi peserta JKN-KIS, serta sosialisasi kepada mahasiswa dan seluruh elemen masyarakat di lingkungan universitas yang bersangkutan.

Hingga 22 September 2017, peserta JKN-KIS telah mencapai 182.004.394 jiwa. Sementara dalam hal pelayanan kesehatan, BPJS Kesehatan telah bekerja sama dengan 21.109 Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) dan 5.568 Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL).

Selain itu dia pun berharap,  dengan adanya program ini, apa yang di ketahui mahasiswa bisa di sampaikan kepada masyarakat,  sebab mahasiswa ini posisi dalam berkembang untuk membangun masyarakat yang sehat.

”Mahasiswa ini punya akses, berjiwa muda dan mahasiswa juga bagian pemikir untuk mengembangkan masyarakat sehat kedepan,” ucapnya.

Di tempat sama Wakil Rektor Bidang Adminitrasi Umum, Alumni dan Komunikasi ITB Dr. Miming Miharja,  mengatakan pihaknya mengapresiasi program ini. Terang dia ada dua perspektif,  yang pertama kita sebagai unit organisasi berkepentingan dengan memahami bagaimana sistem BPJS ini untuk jaminan civitas akademisi khususnya ITB. ”Seperti dosen, mahasiswa dan lainnya,” jelas dia.

Yang kedua lanjut dia, karena ITB lembaga pendidikan dan juga ada kegiatan pengabdian kepada masyarakat,  jadi apa yang nanti di sampaikan oleh pihak BPJS akan kita bantu sebarkan. ”Baik oleh mahasiswa atau pun dosen dalam program pengabdian kepada masyarakat sehingga membantu memberikan pemahaman yang baik kepada masyarakat,” tuturnya. (pan/ign)

Tinggalkan Balasan