jabarekspres.com, SOREANG – Untuk mengatisipasi bila terjadi bencana alam di Kabupaten Bandung, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) melakuka perekrutan kepada beberapa relawan yang tergabung dalam komunitas untuk bekerjasama dalam penanganan bencana.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Bandung, Hendra Hidayat mengakui, saat ini Sumber Daya Manusia (SDM) di BPBD Kabupaten Bandung memang minim. Namun, pihaknya dituntut untuk selalu siaga bila suatu saat nanti terjadi bencana alam.
Dirinya menyebutkan, saat ini jumlah personel BPBBD hanya berjumlah 56 personil saja, Sementara, luas wilayah Kabupaten Bandung yang rawan bencana sangat banyak.
“Dari hasil pemetaan wilayah Kabupaten Bandung itu ada banyak titik yang rawan bencana sehingga ini harus diimbangi dengan jumlah personil,”jelas Hendra ketika ditemui kemarin (11/10)
Untuk mencari solusinya, lanjut dia pihaknya sengaja menjalin kerjasama dengan beberapa komunitas penggerak kebencanaan. Sehingga, bila suatu saat dibutuhkan sudah siap.
Selain itu, pelatihan relawan, baik masyarakat maupun pihak pemerintah kewilayahan, digiatkan juga oleh pihaknya. Jalinan setiap pihak menjadi sangat berarti meskipun sebatas informasi sederhana.
Keterlibatan setiap elemen dalam menyikapi persoalan kebencanaan dinilai Hendra dapat meringankan beban pemerintah dalam bekerja. Berikut, tingkat kesadaran masyarakat pun bertambah.
“Jadi ketika masyarakat sudah ngerti, termasuk pemerintahnya maka pencegahannya lebih baik,” kata dia.
Hendra menyebutkan saat ini ada 26 wilayah kecamatan di Kabupaten Bandung terindikasi rawan bencana banjir dan longsor. Bahkan, sampai sejauh ini di Kabupaten Bandung relatif cukup tinggi potensi bencananya.
Wilayah-wilayah tersebut diantaranya Bojongsoang, Baleendah, Dayeuhkolot, Rancaekek, dan Majalaya yang terindikasi rawan banjir. Sementara kawasan Ibun, Kertasari, Cimenyan, dan Cimaung terindikasi rawan pergerakan tanah dan longsor.
“Memang cukup rentan, seperti yang terjadi di Cimenyan. Itu ada salah satu warga meninggal dunia. Kemudian di Cimaung, tidak ada korban hanya bangunan saja,” pungkas dia (yul/yan)