jabarkspres.com, BANDUNG – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) akan terus menggelorakan kajian kitab kuning yang selama ini menjadi budaya di kalangan santri dan ulama. Hal ini dilakukan agar nilai-nilai toleransi dan kedamaian hadir dalam kehidupan berdemokrasi.
Hal itu dikatakan Ketua DPD PKS Jabar Ahmad Syaikhu seusai babak final Lomba Baca Kitab Kuning tingkat Provinsi Jabar di Kantor DPD PKS Jabar, Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, Jumat (7/10) malam.
Menurut Wakil Wali Kota Bekasi itu, para santri dan ulama yang telah memahami kajian kitab kuning mampu menghadirkan sikap toleransi yang luar biasa. Jika hal ini dipahami pula oleh elit-elit politik di negeri ini, Syaikhu yakin, suasana politis akan lebih nyaman dan damai.
Oleh karenanya, PKS akan terus menggelorakan kajian kitab kuning melalui Lomba Baca Kitab Kuning yang digelar mulai dari tingkat pusat, provinsi, hingga kabupaten/kota. Digelar sejak 2016 lalu, kegiatan ini akan menjadi agenda rutin tahunan PKS.
”Inilah yang coba kita hidupkan, meskipun kita berkontestasi (secara politik), namun tidak sampai bertentangan. Layaknya berolahraga, meskipun lawan, lawan itu tetap teman. Kondisi seperti ini sudah biasa di pesantren,” tutur Syaikhu yang kini menjadi salah satu kandidat cawagub Jabar itu.
Syaikhu tak menampik, pendekatan PKS terhadap para santri dan ulama yang gencar dilakukan saat ini sebagai upaya untuk meraih dukungan. Namun, kata Syaikhu, upaya itu bukan semata-mata perebutan suara. Lebih dari itu, PKS ingin menanamkan nilai-nilai keislaman yang kemudian dipahami dan diamalkan seluruh kalangan.
”Terlebih, sebagai partai dakwah, PKS berkepentingan menanamkan nilai-nilai keislaman, termasuk nilai-nilai yang terkandung dalam kitab kuning agar tidak hilang begitu saja,” tandas Syaikhu seraya berharap, santri-santri yang sudah memahami kitab kuning juga tampil dalam kehidupan berdemokrasi demi kemajuan negeri ini.
Sementara itu, Ketua Bidang Pembangunan Umat DPW PKS Jabar Abdul Muiz selaku penanggung jawab Lomba Baca Kitab Kuning tingkat Jabar menambahkan, lomba ini pun bertujuan untuk mengokohkan jati diri PKS sebagai partai dakwah yang memiliki kepedulian terhadap pesantren dan pendidikan Islam.