Jawa Barat Tekan MoU dengan Khartoum

‎”Kemudian yang dibutuhkan oleh sudan adalah pelatihan-pelatihan. Sebab di sana industri kecil menengah itu sedang berkembang dan membutuhkan pelatihan-pelatihan. Berarti dari kita bisa melatih di sana,” kata dia.

Dengan adanya penandatanganan MoU dalam kerjasama Sister Province tersebut, menurutnya akan menjadi landasan bagi kedua belah pihak yang akan memayungi kerjasama dalam berbagai hal. Nantinya, kata Aher, Jawa Barat dan Sudan akan membentuk tim untuk merumuskan potensi kerjasama yang bisa dijalin oleh kedua belah pihak.

”Segera mungkin insya allah kita buat tim. Pasti kita membuat langkah-langkah yang konkret dan tindak lanjut kerjasama yang ada antara kedua provinsi yang sudah menjadi satu provinsi.‎ Nanti di bawah payung besar tersebut kemudian dirinci berbagai kerjasama yang kita bisa sepakati kedepan‎,” papar Aher.

Di tempat sama, Gubernur Khartoum mengatakan, Sudan dan Indonesia memiliki hubungan emosional yang sangat kuat, terutama kepada Bandung dan Jawa Barat. Sebab, kemerdekaan Sudan pertama kali dideklarasikan di Kota Bandung pada peristiwa Konferensi Asia-Afrika (KAA) tahun 1955 lalu.

”Karena alasan itu masyarakat Sudan memiliki hubungan yang sangat emosional dengan Bandung dan Jawa Barat,” kata dia.

Dengan adanya hubungan emosional dua provinsi tersebut banyak peluang kerja sama yang bisa dijalin yakni perdagangan, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek), pariwisata hingga kebudayaan. Pihaknya akan segera menindaklanjuti dengan pembentukan tim untuk merumuskan langkah-langkah lanjutan.

”Jadi kesepakatan ini membutuhkan berbagai instrumen untuk mampu menjalankannya. Salah satunya membentuk tim kerja secepatnya. Banyak instrumen lain juga untuk menyukseskan kerjasama ini,” kata dia. (mg1/yan/rie)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan