jabarekspres.com, BANDUNG – Masih maraknya protes yang dilakukan supir angkot dibeberapa daerah di Kabupaten/Kota membuat Kepala Dinas Perhubungan Jawa Barat, Dedi Taufik angkat bicara.
Menurutnya, keberadaa angkutan umum berbasis Online di Jabar adalah baguian dari kemajauan. Sehingga, mau tidak mau tidak bisa di hindari.
Untuk itu, dirinya mengimbau kepada Organda Jabar terutama pemilik angkutan umum agar memperbaiki layanannya, agar bisa bersaing dan tidak tergerus kemajuan teknologi dengan keberadaan angkutan online.
“Untuk Organda (pemilik angkutan umum, supir) jangan hanya protes saja ke pemerintah atau melarang angkutan online, tapi harus perbaiki layanan,” jelas Dedi ketka ditemui kemarin (27/9)
Deddy menilai, selama ini protes yang dilakukan para supir angkot tidak akan menyelesaikan masalah. Sebab, keberadaan angkutan online sudah menjadi kebijakan pusat.
Sehingga, dengan hanya memprotes tapi tanpa memperbaiki layanan. Masyarakat tentu tetap memilih angkutan berbasis online, karena angkutan online ini dinilai masyarakat lebih mudah aksesnya, murah tarifnya dengan layanan yang lebih baik daripada angkutan konvensional.
“Dengan adanya kemudahan, tarif murah tidak bisa dipungkiri lagi itulah yang menjadikan masyarakat lebih memilih angkutan online dibandingkan konvensional,” jelasnya.
Selain itu tambah Dedi, Organda pun tidak elok menyalahkan pemerintah atas menurunnya bisnis karena kalah bersaing dengan angkutan online. Sebab, dalam hal ini pemerintah sudah mengaturnya dengan dikeluarkan aturan soal angkutan umum.
“Aturan pembatasan angkutan Online sudah jelas disetiap Kabupayen/Kjota sehingga tinggal bagaimana memperbaiki layanannya,”pungkas Dedi (fit/yan)