Masyarakat Kota Bandung Harus Bahagia dan Berjiwa Religius

Selain itu, program lain yang tengah disiapkan adalah Program Dakwah Digital yang ditujukan untuk melawan konten negatif di media sosial. ”Program itu dibangun sambil mengedepankan nilai-nilai toleransi, keadilan proporsional dan melindungi ibadah-ibadah non-muslim dengan cara yang baik dan Pancasilais,” tuturnya. Lebih lanjut, Emil mengatakan bahwa pada April 2017, survei oleh Instrat menyebut bahwa se­banyak 88,8 persen warga merasa bangga men­jadi warga Bandung. Sebanyak 80,2 persen warga merasa bahagia tinggal di Bandung.

”(Semoga) menuju era baldatun thayibatun warabbun ghafur,” harap pria yang dulunya berprofesi sebagai arsitektur ini.

Emil menilai, sebuah kebahagian tidak diu­kur dari seberapa besar manusia memiliki harta ataupun kedudukan. Namun, bahagia itu sederhana, dengan menjalankan kegiatan secara ikhlas maka bahagia akan terasa dan diridhai oleh Allah. Dengan begitu, harapan­nya, warga Bandung akan selalu bahagia yang harus dirasakan oleh segala usia.

”Mudah-mudahan informa­si yang saya sampaikan ini bisa di syukuri dan bisa me­nyemangati dalam kehidu­pan. Karena perubahan yang baik tidak terlepas dari ketaatan masyara­katnya,” pungkasnya.