jabarekspres.com, BANDUNG – Kurang dari sepekan jelang pemberlakuan transaksi non tunai atau hanya melayani pengguna e-toll di gerbang tol Baros I dari Cimahi arah Pasteur. Masih banyak masyarakat pengguna jalan tol yang kebingungan cara mendapatkan dan menggunakan kartu tersebut.
Salahsatunya, Whisnu Pradana, 24, dia mengaku masih bingung cara mendapatkan e-toll card. ”Saya nggak tau belinya dimana. Cara isi ulangnya gimana, cek saldonya gimana trus ada batas waktunya nggak. Saya masih agak bingung,” kata Whisnu saat ditemui di rest area KM 125 Jalan Tol Padaleunyi Kelurahan Cibeuber Kecamatan Cimahi Selatan Kota Cimahi, kemarin (17/8).
Tidak hanya itu, menurut pemuda yang selalu bolak balik Bandung-Cimahi dan Jakarta ini, dirinya khawatir jika e-toll card yang dipegang ternyata saat digunakan saldonya tidak cukup, maka apa yang harus dilakukan. ”Saat keluar gerbang tol ternyata saldonya tak mencukupi, pas saya nggak bawa uang cash, nggak tau saya harus bagaimana. Masa mobilnya disita,” ujarnya sambil tertawa.
Namun demikian, Whisnu tidak menampik jika pemberlakuan e-toll akan mempercepat transaksi sehingga bisa meminimalisir kemacetan di pintu keluar tol. Dia berharap pemerintah atau PT Jasa Marga mensosialisasikan pemberlakuan transaksi non tunai di pintu keluar tol secara terus menerus. ”Saya rasa masih banyak pengguna tol yang belum tau cara pemberlakuan e-toll ini. Apalagi cara transaksi dan cara pembelian dan isi ulang kartunya itu,” sebutnya.
Semetara itu Humas PT Jasa Marga Cabang Purbaleunyi Dadan Saripudin mengatakan, memang penerapan transaksi non tunai di Gerbang tol Baros 1 dari Cimahi arah Pasteur yang pertama dan akan mulai diberlakukan pada 22 September 2017. Sedangkan untuk tahap ke dua pada 26 September 2017 akan di berlakukan di gerbang tol Sadang, serta untuk gerbang tol Mohammad Toha diberlakukan pada 29 September. ”Sejak 28 Agustus kemarin sudah kita lakukan penjualan e-toll card atau istilahnya sekarang itu UNIK (uang elektronik) di setiap titik yang telah ditentukan,” katanya, saat dihubungi, kemarin.