Menurut Dadan, selain untuk mengurangi antrean, pelayanan transaksi elektronik di semua gerbang tol akan memudahkan masyarakat pengguna jalan tol. “Sebab, dengan transaksi non tunai akan lebih akurat dan lebih cepat dalam pembayaran,” Katanya.
Sedangkan menanggapi adanya pernyataan masyarakat yang menyatakan kurangnya sosialisasi dari pihak PT Jasa Marga Dadan mengaku, pihaknya sudah melakukanya dengan pemasangan spanduk dan edukasi langsung kepada pengendara. Bahkan menurutnya, untuk sekarang para pengendara yang punya e-toll pun sudah bisa menggunakannya di gardu-gardu biasa bukan hanya di Gardu Tol Otomatis (GTO) saja.
”Kami juga sudah sediakan alat untuk membaca e-toll card-nya di gardu biasa. Tapi sekarang mungkin masih harus di GTO, karena di gardu biasa masih banyak yg transaksi menggunakan uang tunai,” bebernya.
Dadan menuturkan, kemungkinan, memang ke khawatiran masyarakat akan kurangnya saldo pada e-toll card akan menjadi sedikit kendala. ”Yang riskan itu saat perjalanan dengan jarak tempuh yang cukup jauh dan saldo di e-toll cardnya tidak mencukupi,” tuturnya.
Namun demikian, Dadan mengaku, pihaknya sudah mengantisipasi dengan adanya himpunan bank negara (himbara) yang menyediakan gerai top up atau pengisian saldo e-toll cardnya, di bank dan juga minimarket. ”Penerapan transaksi non tunai ini kan merupakan hajat dari Bank Indonesia. Dengan penerapan transaksi ini, akan berdampak kepada penerbitan uang yang omatis berkurang jumlahnya. Sehingga tidak terlalu membutuhkan biaya yang besar. Selain itu juga menjaga keamanan transaksi dan transparansi,” pungkasnya. (ziz/ign)