Hati-hati Jaminkan Sertifikat ke Bank

Untuk Kota Bandung dan Kota Cimahi, Sofyan menargetkan akan menyelesaikannya pada tahun ini. ”Mudah-mudahan pada tahun ini paling lambat tahun depan 100 persen tanah akan bersertifikat,” tandasnya.

Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar mengatakan, atas nama pemerintah provinsi Jawa Barat menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Presiden Jokowi. ”Semoga dengan pemberian sertifikat ini dapat memberikan manfaat kepada masyarakat bangsa dan negara,” ucapnya.

Menurut Deddy, kebijakan pemerintah dalam percepatan legalisasi aset tanah dilaksanakan untuk mewujudkan arah pembangunan nasional di bidang pertanahan. Sehingga dengan banyaknya tanah yang belum terdaftar dan diberikan legalitas asetnya berupa sertifikat hak atas tanah. Maka hal ini akan berpengaruh kepada kepastian hukum aset tanah baik bagi masyarakat pemerintah dan dunia usaha. ”Dengan  yang legalitas tersebut akan menghapus konflik dan sengketa tanah,” tandasnya.

Sementara itu, di Unpad Presiden Joko Widodo mengungkapkan salah satu perbincangannya saat bertemu dengan sejumlah pemimpin negara. Pengaruh media sosial internet menjadi isu bersama yang menjadi topik perbincangannya.

”Saya ketemu perdana menteri, raja, presiden, ‘Presiden Jokowi, bagaimana media sosial di Indonesia? Kejam apa enggak?,” ujar Jokowi bercerita ketika ia bertemu sejumlah pemimpin negara saat menyampaikan orasi ilmiah Dies Natalis ke-60 Unpad di Grha Sanusi Hardjadinata, Jalan Dipatiukur No 35, Bandung, Senin (11/9).

Jawaban Jokowi sangat tak terduga di hadapan ribuan civitas akademika yang hadir saat itu. Menurutnya, media sosial di Indonesia sangat kejam. ”Wah kalau di Indonesia ya kejam banget,” jawab Jokowi yang sontak membuat seisi ruangan tertawa.

Jokowi menjelaskan, pemimpin negara di dunia bisa mengendalikan medianya tetapi tidak media sosialnya. Begitu juga media mainstream bisa dikendalikan, namun media sosial tidak. ”Hampir semua negara tidak bisa mengendalikan ini (media sosial),” ungkapnya.

Jokowi juga menceritakan pengalamannya dalam mengamati Pilpres Amerika Serikat yang lalu. Awalnya survei mengunggulkan Hillary Clinton. Tapi pengaruh media sosial yang masif, menurut Jokowi, membawa perubahan. Ini juga terjadi pada David Cameron pasca-Brexit di Inggris.

”Di Amerika Serikat, survei semua mengatakan Hillary Clinton unggul atas Donald Trump. Saat itu saya belum percaya karena informasi media sosial tidak seperti itu. Tapi, Trump menggunakan kampanye media sosial yang luar biasa. Akhirnya juga berubah,” pungkasnya. (ziz/bbs/rie)

Tinggalkan Balasan