PDAM Tirta Raharja Lakukan Pembatasan Pembagian Air Bersih

jabarekspres.com, SOREANG – Datangnya musim kemarau yang dia­lami beberapa daerah mem­buat PDAM Tirta Raharja terlihat kewalahan men­ghadapi keluhan warga un­tuk mendapatkan air bersih.

Dari pantauan Jabar Eks­pres di Soreang banyak warga terpaksa mengantri untuk memperoleh air ber­sih yang disalurkan melalui mobil tangki yang disedia­kan PDAM Tirta Raharja.

Kepala Bagian Humas dan Hukum PDAM Tirta Rahar­ja, Dadang Supriadi menga­takan tersendatnya distri­busi air bersih ini diakibat­kan semakin menyusutnya debit air di Situ Cileunca.

“Situ Cileunca menjadi ba­han baku air bersih untuk diproses dan didistribusikan ke warga,”jelas Dadang ketika ditemui kemarin (4/9)

Dirinya menuturkan, untuk menyikapi ini pihaknya dist­ribusi air dengan mengguna­kan mobil tangki yang di drop di dua tempat yaitu PDAM Kantor Cabang Soreang dan di Stadion Si Jalak Harupat.

Selain itu, untuk mengatasi ini akan melakukan pengelo­laan air yang berasal dari aliran sungai Cisangkuy. Se­hingga, dapat menutupi ke­butuhan air untuk masyarakat.

Dadang menambahkan, saat ini ada empat mobil pompa yang disebar di wilayah So­reang. Sehingga, untuk warga yang membutuhkan air ber­sih bisa mendatanginnya.

“Silahkan ambil kalau membutuhkan atau bisa datang langsung ke PDAM,” kata Dadang.

Sementara itu, di kota Ci­mahi sebanyak 15 ribu pe­langgan terganggu pelaya­nannya. Bahkan, warga di wilayah Utara dan Selatan kekurangan pasokan air ber­sih sejak tiga minggu lalu.

Dirinya menuturkan, sum­ber mata air PDAM Tirta Raharja di Situ Lembang yang mengalir ke Sungai Cijanggel, mengalami pen­urunan debit hingga men­capai 60 persen. Sehingga, berdampak pada penurunan pengolahan air dengan dist­ribusi normal seharusnya mencapai 176 liter perdetik, “Tapi ini hanya menjadi 80 liter perdetik saja,”kta dia.

Dadang menegaskan, pen­urunan kapasitas pengolahan dan pendistribusian ini bu­kan disebabkan oleh faktor teknis, seperti pipa pecah atau kendala lainnya. Tapi karena kondisi alam.

Untuk penjadwalan pen­distribusiannya yaitu wi­layah barat sampai Gado­bangkong hanya dikurangi volumenya saja. Dan air akan berhenti mengalir pada jam puncak penggunaan.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan