TK Ashfiya Gelar Economic Day

“Satu koin untuk satu barang atau makanan. Siswa boleh memilih mana saja yang ia inginkan. Kebanyakan men­jual makanan. Tapi banyak juga barang-barang keraji­nan. Seperti kerajinan kertas seperti katak yang dikasih mata,” ucapnya.

“Intinya, dari kegiatan ini siswa diajarkan budaya ng­antre, mengerti jual beli, mengambil sesuatu harus bayar. Berhitung setelah penjualan,” pungkasya.

Kepala Sekolah TK Ashfiya Neneng Aisyiah mengatakan, Economic Day merupakan salah satu metode pendidikan yang ada di sekolahnya. Pro­gram ini bertujuan mening­katkan kerja sama antara anak dan orang tua. “Sudah tahun ini diterapkan,” kata Neneng kepada Jabar Ekspres.

Economic Day ini sebagai bentuk dimensi ekonomi. Ya, sekolah ini merupakan sekolah percontohan PAUD HISBE. Sudah terbiasa me­nerapkan beberapa program unggulan. Tidak melulu hanya mengajarkan siswa menabung saja. Tapi dia­jarkan juga konsep jual beli. “Pengasuhan orang tua juga baik. Karena anak ha­rus bekerja sama dengan orang tua,” kata Neneng.

Neneng mengungkapkan, program tersebut sudah berjalan sejak lama. Seko­lah ini sengaja menerapkan metode pembelajaran en­terpreneurship. “Biar anak belajar. Artinya, membuat sesuatu di rumah, dan ba­rangnya bisa dijual. Tidak selalu harus kerja di kantor atau pabrik jika sudah be­sar nanti,” katanya.

Selain itu, sekolah juga me­nerapkan pekan budaya. Ke­giatan itu tergantung tema yang akan diangkat. Tentunya, metode ini berbeda dengan sekolah yang lain. Yang lain, misalnya hanya menggelar karnaval atau fashion show berupa baju budaya daerah.

“Tahun lalu kami menda­tangkan sanggar pencak silat atau jaipong. Dikenalkan ke­pada anak-anak. Itu kalau tema tari. Kalau tentang ma­kanan, ya makanan daerah semua,” tuturnya.

Di bidang sosial, kata dia, sekolah mengajarkan siswa untuk memiliki kepedulian sosial kepada sesama. Setiap hari Jumat, siswa diimbau untuk mengisi kotak amal jariyah. Di bulan tertentu, misalnya Ramadan, siswa diajak untuk bakti sosial dan santunan. “Setiap jumat isi kencleng. Di bulan Ramadan bakti sosial. Hasil kencleng dibuka, berhitung sama-sama, diberikan ke panti asuhan,” ujarnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan