TK Mutiara Tanamkan Jiwa Entrepreneur Sejak Dini

jabarekspres.com, BANDUNG – Sebagai TK Percontohan pada Program PAUD Holistik Integratif Berdimensi Sosial Budaya dan Ekonomi (HISBE) Kota Bandung. TK Mutiara terus mengembangkan metode pembelajaran yang dapat dengan mudah diserap oleh anak usia dini.

Salasahsatunya dengan menanamkan jiwa kewirausahaan ke siswanya melalui kegiatan Entrepreneur Day. Tak seperti biasanya, Entrepreneur Day mengusung model simulasi layaknya seperti di restoran atau Cafe di mana anak-anak selain berjualan, juga melayani tamu pembeli. Dalam kegiatan tersebut, anak-anak khususnya kakak kelas di TK Mutiara, bermain peran sesuai dengan tugas yang telah ditentukan sebelumnya oleh para guru seperti pramusaji dan koki. Para tamu pembeli pun berasal dari adik kelas setingkat mereka.

Berbagai makanan ditawarkan dalam kegiatan tersebut seperti yoghurt, kue, susu, makanan berat, dan lainnya dengan dikemas sedemikian rupa. Makanan tersebut berasal dari hasil olahan para siswa dengan dibantu para orang tua murid yang telah dibuat di rumah masing-masing siswa.

Kegiatan berlangsung khidmat, anak-anak terlihat antusias dalam memilah menu dan memesan makanan. Sementara, mereka yang berperan sebagai pramusaji dan koki tampak sibuk dalam menerima pesanan terlihat dari situasi ruangan kelas yang dijadikan sebagai dapur sangat ramai oleh suara bel yang menandakan pesanan siap untuk diantar.

Selain bertujuan untuk menanamkan jiwa kewirausahaan dengan menjual produk makanan hasil olahan mereka, anak-anak pun dilatih dalam hal kedisiplinan, berhitung, dan mengenalkan anak pada bahan makanan yang akan mereka jual.

”Banyak sekali pembelajaran yang mereka dapat seperti bagaimana cara order, berapa banyak makanan yang dipesan sesuai dengan uang yang telah ditentukan. Dan mulai berlatih menghitung. Mereka juga jadi tahu tentang bahan makanan, rasa makanannya, dan nantinya ada evaluasi di hari berikutnya,” ujar Aida, guru di TK Mutiara.

Dalam kegiatan tersebut, turut hadir pula para orang tua murid dalam membantu menyukseskan kegiatan tersebut. ”Pembelajaran ke anak ya, biasanya kan anak ke Cafe diajak untuk makan aja, tapi ini belajar juga cara untuk bikin makanan, bahan makanannya apa, dan tentunya dijual untuk menghasilkan keuntungan,” ujar Rani, orang tua murid.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan