JK Yakin Indonesia Bakal Menang 2-1

Kunci keberhasilan Indone­sia bisa dibilang berawal dari kesuksesan menahan imbang Thailand. Kala itu Indonesia sebenarnya terting­gal lebih dahulu dari gol Chai­yawat Buran menit 11.

Luis Milla terus cari cara mencari gol penyeimbang dan nyaris gagal. Namun, pada menit 61, penetrasi Osvaldo Haay di dalam kotak penalti membuatnya dijatuhkan, dan membuat wasit menunjuk titik putih.

Septian David Maulana maju sebagai eksekutor, dan dengan tenang, pemain Mit­ra Kukar ini menendang bola dengan keras ke pojok kiri gawang. Indonesia me­nyamakan skor menjadi 1-1.

Hal itu terbukti berguna pada laga penentuan. Sebab, Indonesia berhak lolos ka­rena Vietnam kalah dari Thai­land.

Tahan Imbang Vietnam

Kesuksan Indonesia tahan imbang Vietnam jua jadi kunci. Padahal kala itu, Ga­ruda Muda menghadapi ber­bagai cobaan, mulai dari cederanya Satria Tama, hinga diusirnya Hanif Sjahbandi.

Hasil seri itu membuat In­donesia di ambang lolos ke semifinal. Pasalnya, Indo­nesia cuma butuh keme­nangan dengan selisih mi­nimal tiga gol pada laga pamungkas melawan Kam­boja demi memastikan tiket semifinal. Jika berhasil mewu­judkan misi itu, tak peduli hasil akhir Vietnam lawan Thailand, Indonesia akan lolos ke semifinal.

Dengan skenario itu, tak heran jika Vietnam begitu ngotot mengejar kemenangan atas Indonesia demi memas­tikan asa lolos. Namun, me­reka malah tercelat, dan kalah sehingga memudahkan lang­kah Indonesia. Kala itu Indo­nesia cuma diharuskan me­nang dan langkahi poin Viet­nam.

Gol Indah Febri Vs Kam­boja

Gol indah Febri Haryadi jua jadi buah bibir. Sempat dira­gukan pada awalnya, Febri buktikan kelihaiannya saat lawan Kamboja.

Sepakan indahnya menghu­jam gawang Kamboja dengan shot pertama sejak dimasukkan di babak kedua. Dia jua catat­kan dua crosses, dan 81 umpan akurat dalam pertandingan tersebut. Indonesia akhirnya sukses melaju ke semifinal berkat golnya dan Ezra Walian.

Marinus Jadi Penentu

Marinus jadi pahlawan In­donesia saat tumbangkan Timor Leste. Dia mencetak satu-satunya gol dalam laga itu. Andai tak ada dia, Indo­nesia mungkin saja gagal lo­los.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan