Peringatan Kemerdekaan Republik Indonesia ke-72 terasa spesial. Sebab, pesawat N-219 dengan mulus mengudara dalam flight test di landasan pacu Bandara Husein Sastranegara Jalan Padjadjaran Nomor 154, Kota Bandung.
Ipan Sopian
Rona sejumlah undangan tampak tak sabar. Berulang kali melihat jam tangan. Lain-lainnya, autis memegang smartphone karena bintang utama belum juga keluar dari kandangnya.
Memang, Rabu (16/8), banyak yang menunggu pesawat N-219 muncul. Pesawat hasil pengembangan riset PT Dirgantara Indonesia (DI) dan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) itu baru terbang dengan mulus sekitar pukul 09.10 dengan disaksikan Kepala LAPAN Thomas Djamaluddin, Direktur Jenderal Perhubungan Udara Agus Santoso, Dirut PT Dirgantara Indonesia (PTDI) Budi Santoso dan seluruh jajaran direksi dan Dewan Komisaris PTDI.
Selain mencatatkan 20 menit di udara, N-219 mendapatkan juga langsung mendapatkan Certificate of Airworthiness dari Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasional Pesawat Udara Kementerian Perhubungan.
Pesawat ini berkapasitas penumpang 19 orang itu diketahui terbang menintasi rute di kawasan Batujajar dan Waduk Saguling dengan ketinggian sekitar 10.000 kaki.
Kemarin, juga menjadi momen spesial. Sebab, pesawat tersebut diterbangkan oleh pilot Kapten Esther Gayatri Saleh dan kopilot Kapten Adi Budi Atmoko.
Pilot Kapten Esther Gayatri Saleh mengaku, bangga karena menjadi pilot perempuan pertama yang bisa menerbangkan pesawat N219. ”Yang pasti kita harus berbangga bahwa pesawat ini semuanya buatan anak bangsa,” kata Esther usai mendaratkan Pesawat N219.
Dia mengaku, perasaannya berkecamuk antara rasa bangga dan haru. Sebab, pesawat buatan dalam negeri tersebut diterbangkan oleh dirinya sehari menjelang HUT Kemerdekaan ke-72 RI.
”Bangga sekali. Terlebih ini bertepatan dengan jelang HUT Kemerdekaan Republik Indonesia, kita bisa menghadirkan produk anak bangsa yang semuanya dibuat PTDI,” tuturnya.
Dia mengatakan, tidak menemui hambatan berarti selama 20 menit menerbangkan pesawat tersebut. Bahkan, bagi dia, pesawat itu cukup baik.
Tidak hanya dari sisi kesiapan pesawat, namun perempuan berambut pendek juga rupanya sudah menyiapkan fisik dan mental jelang penerbangan tersebut. Ini menjadi factor penting karena dia belum pernah menerbangkan pesawat tersebut.