“Iya saya melakukannya, karena saat itu saya khilaf dan saat itu juga saya tak mampu menahan hasrat dan sudah tidak sadar bahwa itu anak kandungnya sendiri,” pungkasnya. (yul/gun)
Peringatan hari Lingkungan Hidup, harus menjadi momentum untuk evaluasi program dan Kinerja
SOREANG – Bupati Bandung H.Dadang M.Naser minta di puncak rangkaian kegiatan hari lingkungan dunia tingkat kabupaten dijadikan momen evaluasi program dan kinerja tentang lingkungan. Selain itu, dirinya mengimbau kepada Kepala Desa (Kades) menyisipkan program Lingkungan Hidup (LH) dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes).
Dadang mengatakan melalui APBDes tersebut, program pengelolaan lingkungan hidup bisa direalisasikan secara nyata. Bukan hanya perencanaan semata, tapi aksi di lapangan yang terdukung pendanaan.
“Saya minta Kades dan Camat berkolaborasi sisipkan di APBDes untuk program LH. Bukan saja perencanaan, tapi ada action yang manfaatnya bisa langsung dirasakan masyarakat,” jelasnya kepada wartawan usai Puncak Acara Peringatan Hari LH di Gedong Budaya Sabilulungan Soreang, Kamis (3/8).
Lebih lanjut Dadang menyampaikan, saat ini sudah ada beberapa desa di Kabupaten Bandung yang memiliki Peraturan Desa (Perdes) tentang LH, seperti Desa Margahayu Tengah Kecamatan Margahayu dan Desa Buah Batu kecamatan Bojongsoang.
“Penguatan sektor lingkungan harus terus dilakukan, karena ini berhubungan dengan pembangunan di masa depan,” tuturnya
Perdes tentang LH yang baru dimiliki beberapa Desa itu, lanjut Dadang harus menjadi acuan masyarakat untuk mengatur perilaku hidup yang berwawasan lingkungan, termasuk sanksi bagi yang melanggar. Untuk itu kata Dia, semua harus punya Perdes tersebut.
“Perdes tentang LH harus dimiliki tiap desa. Nantinya selain untuk mengatur dan disandingkan dengan ketersediaan anggaran dalam APBDes, permasalah lingkungan di Kabupaten Bandung akan teratasi,” tutur Bupati yang didampingi Kepala Dinas LH Asep Kusumah.
Rangkaian peringatan hari LH kata Dia, harus menjadi momentum untuk evaluasi. Baik kinerja, program dan peningkatan pengelolaan lingkungan.
“Dengan sabilulungan riksa desa, Pemerintah, masyarakat dan seluruh pemangku kepentingan bisa gotong royong mengelola lingkungan hidup lebih baik,” pungkasnya