Rahmat Siap Sebrangi Madura

jabarekspres.com, CIMAHI – Keterbatasan fisik tak membuat seseorang hilang semangat untuk meraih prestasi. Seperti yang dialami Rahmat Hidayat ,31,. Pemuda yang kesehariannya sebagai guru ngaji ini, berkeinginan melintasi Selat Madura pada peringatan hari kemerdekaan 17 Agustus 2017 mendatang.

Warga Babakan Muncang RT 01, RW 12 Kelurahan Pada Asih Kecamatan Cisarua itu juga atlet kursi roda dan mewakili Jawa Barat diajang tingkat nasional pada 2011 di Surabaya lalu. Dia tetap bertekad ingin membuktikan bahwa keterbatasan fisik tak jadi alas an untuk unjuk gigi.

“Saya hanya berusaha dan berdoa. Segala sesuatu hanya Alloh yang kuasa, yang bisa mengabulkannya. Untuk itu saya mohon doa restu untuk membuktikan arungi Selat Madura agustus nanti,” ujar Rahmat, saat ditemui disela-sela latihan di kolam renang Ciawitali, Kota Cimahi, kemarin (23/7).

Kendati masih belum terbayangkan dibenaknya, urusan pembiayai niatnya itu. Namun, pemuda ini yakin, akan terus melakukan persiapan dengan menambah porsi waktu berlatihnya di kolam renang Ciawi tali itu.

“Sekarang saya latihan seminggu empat kali. Dengan intensitas latihan dua sampai tiga jam per latihan. Insya alloh, Tuhan yang maha kuasa akan memberikan kekuatan atas niat saya ini. Saya berharap ada bantuan dan pertolongan Alloh melalui mahluk Nya, untuk mewujudkan cita-cita ini,” kata mantan atlet NPCI ini.

Jika harus membiayai, keinginan melintasi Selat Madur dengan dana pribadi, Rahmat mengaku, tak sanggup. Sebab, untuk makan sehari-hari, dia hanya bisa mengandalkan dari iuran se iklhasnya dari hasil mengajar ngaji.

“Saya juga biasanya dikasih makan oleh yang punya masjid makanya untuk keinginan ini mudah-mudahan ada yang memberikan yang terbaik. Sehingga saya bisa melaksanakan niat saya menyebrangi Selat Madura nanti,” akunya.

Rahmat mengaku tak mau mengumpulkan modal keberangkatannya dengan mengemis atau mengharap belaskasihan orang. Dia hanya ingin, prestasinya itulah yang menjadikan dirinya dapat uang banyak untuk bekal perjalannya.

“Lebih baik tangan diatas daripada dibawah. Walaupun dengan keterbasatan ini saya yakin ada yang ingin berbuat baik. Buat apa kita minta-minta kalau kita mampu untuk berikhtiar.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan