Jiwa kewirausahaan atau entrepreneur harus dimiliki oleh mahasiswa. Sebab, semakin banyak mahasiswa yang terjun dalam dunia bisnis, akan mendorong perekonomian bangsa.
Apalagi, Indonesia tengah menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) atau pasar bebas. Mahasiswa harus leading dalam menciptakan pelung-peluang usaha.
Alasan itulah yang mendorong Rektor Universitas Sangga Buana YPKP Asep Effendi berupaya mengarahkan mahasiswa yang ingin berwirausaha.
Kata Asep, sudah saatnya nilai kewirausahaan menjadi karakter bangsa. Dia mengakui, dengan cara demikian maka persoalan ekonomi di Tanah Air bisa teratasi. Termasuk dalam menghadapi MEA. Dia mengakui, saat ini entrepreneurship belum mengarakter di masyarakat.
Khusus kepada mahasiswa USB, pihaknya sengaja menanamkan nilai kewirausahaan, agar mengarakter pada kehidupan sehari-harinya. ”Tidak kurang dari 70 persen lulusan USB sudah berstatus bekerja dan berpenghasilan sejak mereka masih kuliah,” ujar Asep kepada wartawan belum lama ini.
Di sela waktu kuliahnya, kata Asep, para mahasiswa mengisi dengan aktivitas bekerja dan berwirausaha. Kebanyakan jenis usaha yang dijalankan para mahasiswa USB, yakni pada komoditas, fashion dan food.
Bahkan, sebagian kegiatan usaha para mahasiswa tersebut mendapatkan suntikan modal dari pemerintah. Oleh karena itu, pihaknya tidak khawatir akan pengalaman dan bekal ilmu yang dimiliki oleh para mahasiswanya.
Lebih lanjut, pihaknya juga memfasilitasi mahasiswa yang ingin berwirausaha dengan mendirikan Kafertaria. Pusat jajanan di kampus ini, dikelola dan diisi oleh mahasiswa sebagai sarana praktik belajar entrepreneur.
Menurut dia, kafetaria yang diresmikan pada Maret lalu ini, merupakan bentuk nyata dari inkubator bisnis yang dibentuk oleh Direktorat Entrepreneur Bisnis. Tujuannya agar mahasiswa berperan aktif untuk terjun dalam dunia bisnis.
”Ada 15 counter yang kami miliki di kafetaria ini, penyewanya mayoritas adalah mahasiswa. Tujuannya memang kami mengajak mahasiswa untuk berperan aktif dalam dunia bisnis sejak dini,” ujar Asep.
Asep menambahkan, animo mahasiswa untuk ikut andil dalam bisnis kafetaria di dalam kampus ini terbilang tinggi. Hal tersebut nampak dari banyaknya peminat untuk ikut bergabung dalam bisnis ini, namun pihak kampus masih belum bisa menampung secara keseluruhan.