Jawa Pos Group Dukung BNN Perangi Narkotika

Perang melawan narkotika, menurut mantan Kabareskrim itu, tidak boleh dilakukan setengah-setengah. Sebab, korban meninggal setiap hari mencapai 50 orang dan jutaan lainnya kini kecanduan. ”Ini bahaya yang lebih besar dari terorisme sekalipun. Kita bisa mengalami lost generation jika tidak mampu menanggulangi,” tandasnya.

Presiden Komisaris JPG Azrul Ananda sepakat dengan Buwas. Narkotika adalah bahaya terbesar yang dihadapi Indonesia. Pria yang concern pada anak muda itu menyatakan, semua aktivitas untuk membangun generasi yang lebih baik akan rusak karena narkotika.

”Kita akan support kampanye BNN dalam penanggulangan bahaya narkotika melalui laporan khusus dan pemberitaan di JPG,” kata Azrul.

Pemimpin Redaksi Kaltim Post Chrisna Endra Wijaya menyatakan, narkotika merupakan bahaya besar di wilayahnya. Meski di daerah, angka pengguna narkotika di sana sangat tinggi. Mengalahkan beberapa kota besar di Jawa. Karena itu, dia berharap BNN bisa melakukan banyak gebrakan di sana.

”Di Kaltim banyak masuk narkotika dari Malaysia. Itu membuat kita menjadi provinsi dengan peredaran narkotika yang sangat tinggi,” ungkapnya.

Menanggapi masukan dan pertanyaan dari JPG, Buwas menegaskan bahwa narkotika adalah high risk crime. Kejahatannya sangat kejam dan tidak berperikemanusiaan. Karena itu, penanganannya pun harus luar biasa. ”Saya bilang kepada jajaran saya, tidak perlu membuang peluru untuk tembakan peringatan. Kalau memang sudah klir dia pengedar dan residivis, arahkan tepat ke dadanya biar tidak berkepanjangan,” tegasnya. (ang/c10/ca/rie)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan