Ongkos Haji Naik Rp 249 Ribu

jabarekspres.com, JAKARTA – Keputusan penetapan besaran biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) reguler 2017 cukup melegakan. Memang ada kenaikan dibanding ongkos haji tahun lalu. Tetapi kenaikannya relatif kecil, yakni hanya Rp 249 ribu/jamaah.

Usai pembahasan BPIH bersama dengan Kementerian Agama (Kemenag) kemarin, jajaran Komisi VIII DPR mengumumkan besaran BPIH 2017. Tahun ini rata-rata BPIH reguler dipatok Rp 34.890.312 per jamaah. Naik sebesar Rp 249 ribu dibandingkan rerata BPIH reguler 2016 sebesar Rp 34.641.312 per jamaah.

Secara resmi besaran BPIH 2017 itu akan ditetapkan dalam rapat kerja (raker) antara Komisi VIII dengan Menter Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin pagi ini (24/3). BPIH 2017 masih berupa angka rata-rata, kemudian ditetapkan secara rinci untuk setiap embarkasi melalui Keputusan Presiden.

Ada sejumlah faktor yang membuat biaya haji tahun ini tidak naik signifikan. Diantaranya adalah menambah penggunaan uang bunga atau optimalisasi dana haji. Dibandingkan dengan tahun lalu, penggunaan bunga simpanan dana haji tahun ini bertambah cukup besar. Tahun lalu pemerintah menggunakan bunga simpanan dana haji sekitar Rp 3,941 triliun. Sementara tahun ini penggunaan bunga simpanan dana haji naik menjadi Rp 5,486 triliun.

Wakil Ketua Komisi VIII DPR Sodik Mudjahid menuturkan, penambahan penggunaan uanng optimalisasi simpanan dana haji itu tidak bisa dihindarkan. Sebab secara statistik jumlah jamaah haji reguler tahun ini lebih banyak 50 ribu dibandingkan tahun lalu.

Tahun lalu jamaah haji reguler berjumlah 154 ribuan orang. Sehingga membutuhkan dana optimalisasi sebesar Rp 3,9 triliun. ’’Jamaah haji reguler tahun ini mencapai 204 ribu orang. Maka butuh menggunakan dana optimalisasi Rp 5,184 triliun,’’ katanya kemarin.

Politisi Partai Gerindra itu mengatakan sejatinya parlemen mengharapkan penggunaan uang optimalisasi cukup Rp 5,184 triliun saja. Namun dari pihak Kemenag bersikukuh angka segitu tidak cukup. Akhirnya disepakati tahun ini menggunakan uang bunga simpanan sebesar Rp 5,486 triliun.

’’Permintaan Kemenag ini sudah tidak bisa digugat lagi,’’ jelasnya. Alasannya Kemenag membutuhkan dana untuk sejumlah peningkatan (upgrade) layanan haji. Diantaranya adalah peningkatan kualitas tenda di Armina yang disebut-sebut tahan panas. Tenda tahan panas ini penting karena setiap musim haji, suhu udara bisa mencapai 50 derajat celcius. Dengan suhu mencapai 50 derajat celcius, orang bisa menggoreng telur di aspal.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan