Ratusan Unggas Mati Mendadak, Peternak Khawatir Flu Burung

bandungekspres.co.id, SOREANG – Dinas Pertanian Kabupaten Bandung melakukan pemusnahan unggas mati. Selain itu mereka pun memberikan disinfektan serta vaksin kepada para peternak, dan sosialisasi kesehatan hewan ternak.

Penyuluhan diberikan setelah adanya ratusan unggas di Kampung Lebakwangi, Desa Sekarwangi, Kecamatan Soreang, mati mendadak sejak sepekan terakhir.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bandung, Tisna Umaran mengatakan, awal mula terjadi ratusan unggas mati sejak 2 minggu lalu. Secara keseluruhan berdasarkan penghitungan hingga Selasa (22/2), terdapat lebih dari 200 unggas yang mati di Kampung Lebakwangi.

”Tim reaksi cepat sudah melakukan penanganan, mengambil sampel darah hewan yang mati kemudian diperiksa di laboratorium. Baru ada hasilnya Kamis (23/2) ini. Dugaan sementara, kita ambil dugaan yang terparah, yakni flu burung. Karena tanggap darurat yang kami laksanakan ini standard untuk menanggulangi flu burung,” kata Tisna saat melakukan peninjauan ternak di Kampung Lebakwangi, Rabu (22/2).

Tisna mengungkapkan, pihaknya baru dapat memastikan penyebab kematian unggas secara serentak itu setelah mendapat hasil pemeriksaan darah unggas di laboratorium. Bisa saja, unggas yang mati tersebut terkena penyakit cekak. Sebab, katanya, gejala flu burung dan cekak ini hampir sama.

”Gejala cekak dan flu burung sama, unggas tiba-tiba lemah dan tidak mau makan. Matinya serentak. Matinya dengan posisi leher melintir. Hanya saja, kalau unggas yang mati memiliki mata berwarna putih, kemungkinan besar itu flu burung, sedangkan yang mati akibat cekak matanya normal saja,” ungkapnya.

Oleh karena itu, lanjut Tisna, pihaknya bersama warga memusnahkan unggas mati serentak itu dengan penguburan atau pembakaran. Bangkai unggas tersebut dilarang untuk dikonsumsi, atau dibuang begitu saja ke selokan atau tempat sampah.

”Kami memberikan vaksin dan disinfektan untuk ternak unggasnya. Penyakit ini diduga dipicu oleh kondisi cuaca dan kondisi kandang yang sanitasinya kurang baik. Kami minta masyarakat selalu menjaga kebersihan kandang, kesehatan ternaknya, juga segera melaporkan kejadian kalau ada unggas mati mendadak di daerahnya,” imbuhnya.

Pemilik peternakan bebek di Kampung Lebakwangi, Rosadi, 42, mengatakan dari 200 bebek miliknya, 100 di antaranya mati sejak sepekan lalu. Dalam sehari, ada sekitar lima sampai belasan ekor yang mati secara mendadak.

Tinggalkan Balasan