bandungekspres.co.id, NGAMPRAH – Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Bandung Barat mengimbau seluruh masyarakat agar lebih waspada terhadap penyebaran virus H5N1 atau flu burung. Hal ini seiring dengan cuaca tak menentu seperti yang terjadi saat ini.
Anomali cuaca berpotensi memicu timbulnya berbagai penyakit unggas, di antaranya flu burung. Kepala Bidang Kesehatan Hewan pada Dinas Perikanan dan Peternakan KBB Rachmat Surjadi mengungkapkan, potensi penyebaran virus avian influenza memang cenderung meningkat pada saat cuaca ekstrem seperti sekarang. Apalagi, sebagian besar unggas di KBB tidak memiliki kandang alias dilepasliarkan.
”Kami imbau warga agar lebih hati-hati dan menjaga kebersihan lingkungan terutama bagi masyarakat yang memiliki unggas. Karena cuaca seperti saat ini sangat rentan munculnya virus flu burung,” katanya kepada wartawan di Ngamprah, kemarin.
Rachmat menambahkan, hal itu menyusul kejadian matinya ribuan burung puyuh secara mendadak di Sukabumi baru-baru ini. Meski belum dipastikan akibat flu burung, kematian ribuan unggas tersebut bisa saja terjadi akibat lingkungan unggas yang kotor serta cuaca ekstrem.
Wilayah KBB, menurut dia, saat ini pun menjadi daerah endemi flu burung. Hal itu lantaran kasus flu burung pernah terjadi di KBB pada 2007 yang menyebebakan satu orang meninggal dunia. Kasus berikutnya terjadi pada 2008 yang menyebabkan puluhan unggas mati. Terakhir, pada 2015 terjadi 3 kasus flu burung di Cikalongwetan yang menyebabkan puluhan itik mati. ”Tahun 2016, tidak ada kasus flu burung. Awal tahun ini pun belum ada laporan. Namun, tim kami di lapangan terus memantau untuk mengantisipasi penyebaran virus mematikan ini,” ujar Rachmat.
Hal senada diungkapkan Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Hewan pada Disnakan Wiwin Aprianti. Menurut dia, virus flu burung menyebar pada unggas akibat kontak langsung dengan unggas yang sudah terjangkit flu burung. penularannya melalui kotoran, ingus, dan air liur. Sementara penularan kepada manusia, terjadi melalui kontak langsung dengan unggas penderita flu burung.
Ciri-ciri unggas yang terjangkit flu burung di antaranya kematian mendadak dengan tanda kebiruan dan pendarahan pada dada, paha, kaki dan telapak kaki. Selain itu, ada keputihan pada bagian mata unggas. ”Untuk mendeteksinya, ada alat khusus yang bisa digunakan, sehingga unggas yang diduga flu burung itu tidak perlu dibawa ke laboratorium,” katanya.