Anggota Badar, Komitmen untuk Menjaga Persatuan dan Kesatuan

bandungekspres.co.id, CIMAUNG – Ratusan warga Badar (Balad Dadang Rusdiana, Red.) dan para pendukung, konsituen Dadang Rusdiana mengikuti silaturahim di Pondok Cawene Kecamatan Cimaung, Minggu (12/2).

H Dadang Rusdiana SE MSi Sekretaris Fraksi Hanura DPR RI
H Dadang Rusdiana SE MSi
Sekretaris Fraksi Hanura DPR RI

Anggota DPR RI Komis X, Dadang Rusdiana berpesan agar masyarakat Jawa Barat khususnya warga Kabupaten Bandung dan Bandung Barat harus mampu menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, terus menumbuhkembangkan sikap toleransi dan saling bisa mengendalikan diri dari berbagai hal yang dapat menimbulkan konflik.

”Pilkada DKI biarlah menjadi urusan orang Jakarta. Tidak boleh masyarakat Bandung menjadi ikut panas dengan situasi Jakarta. Demokrasi yang sehat dan dewasa harus tetap terjaga. Kita orang Bandung tidak punya urusan dengan Agus-Sylvi, Ahok-Jarot maupun Anies-Sandi. Kita pun dihadapkan pada banyak urusan penting,” ungkap Kang Darus -sapaan Dadang Rusdiana.

Disinggung mengenai adanya dugaan penistaan agama, lanjutnya harus menjunjung sepenuhnya penyelesaian melalui proses hukum.  ”Dan tentunya semua warga masyarakat harus menghargai proses dan hasil peradilan. Kita tunggu saja,” tegas anggota legislatif dari Fraksi Hanura ini.

Pada kesempatan itu Darus mengucapkan terima kasih atas kebersamaan warga Badar dan para pendukung yang telah memberikan amanah kepadanya untuk menjadi salah satu legislator nasional. Silaturahmi warga Badar digelar bertepatan dengan usia emas Kang Darus ke-50,13 Februari 1967. Darus lahir di Desa Pinggirsari, Kecamatan Arjasari, Kabupaten Bandung.

Dia mengakui indikator kesuksesannya bukan berhubungan dengan urusan popularitas. ”Tetapi ukurannya adalah ketika saya berada di tengah-tengah masyarakat, mendengar keluhan dan harapan-harapan masyarakat, serta bersama-sama dengan rakyat mencari jalan keluar dari berbagai persoalan yang dihadapi,” tutur Darus.

Menjadi anggota DPR harus siap mengorbankan waktu, tenaga dan pikirannya dalam menjalankan tugasnya sebagai wakil rakyat. Apalagi saat memasuki musim reses, setiap anggota dewan dituntut lebih dekat dengan konstituennya untuk mendengarkan langsung apa yang menjadi aspirasi masyarakat di daerah pemilihan.

”Saya tinggal di Dapil (daerah pemilihan), ketika pulang kampung yang menyibukkan saya adalah di konstituen. Kadang sampai jam 2-3 subuh makanya kalau 2-3 hari di Dapil itu menguras tenaga yang luar biasa, kan dari pagi sampai subuh,” paparnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan