Debat Sarana Pendidikan Politik

Segmen ke tiga paslon diminta untuk memberikan pendapatnya tentang reformasi biokrasi khususnya dalam pelayanan publik. Selanjutnya pada segmen ke empat mengambil tema tentang pembangunan infra struktur dan tata ruang kota.

Segmen kelima paslon diberikan kesempatan untuk saling tanya jawab dan pada segment terakhir peserta para paslon dipersilakan memberikan closing statment. Acara tersebut dihadiri sekitar 500 masa yang terdiri dari tim pasangan calon dan para tamu undangan tersebut berjalan lancar. Meski para pendukung dari masing masing paslon bersemangat memberikan dukungan.

Sementara keterbatasan massa pendukung untuk mengikuti gelaran debat terbuka, membuat tim masing-masing calon mengadakan nonton bareng di posko masing masing tim pemenangan paslon.

Ketua Tim  pemenangan pasangan calon  Atty -Azul, Irvan Salim, sesuai imbauan dari Kapolres dan KPU untuk tidak mengerahkan massa ke gedung Vidya Chandra guna memberi kenyamanan kepada para pasangan calon yang melakukan debat terbuka. Pihaknya menggelar nonton bareng (nobar) disetiap DPD Partai Pendukung bahkan nobar juga dilakukan sampai di tingkat ranting.  ”Untuk menjaga kodusifitas, kami gelar nobar bagi massa pendukung yang tidak bisa datang ke Vidya Chandra di beberapa titik. Yang jelas nobar digelar disetiap DPD Partai Pendukung dengan menggunakan layar lebar atau pun melalui televisi,” tambahnya.

Sedangkan Ketua tim pemenangan paslon nomor 3 Ajay-Ngatiyana Denta Irawan merasa kecewa dengan pembatasan sebanyak 50 orang bagi setiap tim Paslon karena dengan pembatasan tersebut ia merasa kesulitan untuk membagi undangan kepada partai pendukung. “Bagi kami merasa kecewa dengan pembatasan tersebut karena dengan jumlah partai pendukung yang banyak  kami sulit untuk membagi undangan tersebut,” ungkapnya.

Namun dia mengaku, untuk menghilangkan kekecewaan dan memberi dukungan masa pendukung melakukan nobar disetiap posko posko pemenangan. (ziz/ign)

Hanya Sekali, Timses Kecewa

Semua tim pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Cimahi menyayangkan penyelenggaraan debat terbuka yang difasilitasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Cimahi hanya gelar sekali. Apalagi setiap penyampaian calon baik memberikan pertanyaan atau menanggapi hanya berdurasi 2 menit.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan