BPJS Cabang Soreang Luncurkan Mobile Skrining Day

bandungekspres.co.id, SOREANG – Diabetes melitus, hipertensi, ginjal kronik, dan jantung koroner, merupakan penyakit kronis yang gejalanya sering diabaikan masyarakat Indonesia. Memang fase awal, umumnya orang tidak merasa terganggu oleh gejala yang ditimbulkan oleh penyakit tersebut. Guna mencegah dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan penyakit tersebut BPJS Kesehatan meluncurkan Mobile Skrining Day.

Kepala BPJS Kesehatan Cabang Soreang, Jayadi mengatakan, kebanyakan masyarakat baru menyadari kalau mereka mengidap penyakit tersebut ketika sudah mencapai fase lanjut. Oleh karenanya, dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mengelola risiko penyakit-penyakit kronis tersebut sejak dini, BPJS Kesehatan meluncurkan layanan mobile skrining.
“Skrining Riwayat Kesehatan merupakan penambahan fitur di aplikasi BPJS Kesehatan Mobile,” katanya kepada wartawan di kantor BPJS Cabang Soreang, Rabu (01/02) kemarin.

Jayadi mengungkapkan, jika sebelumnya peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) hanya dapat melakukan skrining riwayat kesehatan secara manual di Kantor Cabang BPJS Kesehatan atau fasilitas kesehatan mitra BPJS Kesehatan, maka sekarang mereka bisa melihat potensi risiko kesehatannya cukup dengan melakukan skrining riwayat kesehatan melalui fitur skrining riwayat kesehatan pada aplikasi BPJS Kesehatan Mobile yang bisa diakses di handphone peserta.

”Peserta dapat mengunduh aplikasi BPJS Kesehatan Mobile di Google Play Store, kemudian melakukan registrasi dengan mengisi data diri yang dibutuhkan. Nantinya, setelah terdaftar dan mengklik tombol log in, peserta dapat memilih menu Skrining Riwayat Kesehatan,” ungkapnya.

Jayadi memaparkan, pada aplikasi tersebut peserta akan diminta mengisi 47 pertanyaan yang terdiri atas kebiasaan dan aktivitas sehari-hari, penyakit yang pernah diidap, riwayat penyakit dalam keluarga peserta, dan pola makan peserta. Apabila semua pertanyaan tersebut telah dijawab, maka peserta akan memperoleh hasil skrining riwayat kesehatan pada saat itu pula. Jika peserta memiliki risiko rendah, maka mereka akan disarankan untuk menjaga pola hidup sehat dan melakukan latihan fisik rutin minimal 30 menit setiap hari.

”Kalau hasil skrining, peserta terdeteksi memiliki potensi sedang atau tinggi diabetes melitus, maka mereka akan memperoleh nomor legalisasi atau nomor skrining sekunder dan akan diarahkan untuk mengunjungi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) tempatnya terdaftar untuk memperoleh tindak lanjut serta melakukan pengecekan gula darah puasa dan gula darah post prandial,” jelas Jayadi.

Tinggalkan Balasan