bandungekspres.co.id, CILEUNYI – Pesatnya pertumbuhan penduduk di wilayah Bandung Timur membuat terbatasnya ketersediaan air minum bagi masyarakat. Hal tersebut sangat menyulitkan masyarakat dalam mendapatkan air bersih untuk keperluan sehari-hari.
Kordinator Wilayah Asosiasi Air Bersih Cikahuripan (AABC) Bandung Timur Engkos Koswara mengatakan kini masyarakat harus membeli air bersih ke perusahaan swasta yang mengelola air bersih. Sehingga sangat membebani masyarakat yang harus menambah biaya setiap hari.
”Kami harap pemerintah bisa segera mencarikan solusinya. Sehingga masyarakat bisa kembali mendapatkan air bersih,” katanya kepada wartawan di Kantor Desa Cileunyi Wetan kemarin (26/1).
Engkos yang juga merupakan Bendahara Asosiasi KSM Sanitasi Seluruh Indonesia (Aksansi) Wilayah Kabupaten Bandung mengungkapkan, beberapa wilayah saat ini mengalami kekurangan air bersih. Di antaranya, Kecamatan Cileunyi, Cilengkrang, Cimenyan dan Bojongsoang.
”Apalagi saat memasuki musim kemarau ketersediaan air bersih semakin berkurang,” ungkap Engkos.
Engkos menambahkan, untuk pemenuhan air bersih di wilayah Bandung Timur, pihaknya sudah mengajukan ke Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) untuk membuat sumur bor berkedalaman 100 meter di tiap-tiap desa. Di mana, nantinya air dari sumur bor itu dimanfaatkan untuk masyarakat.
”Jadi nantinya air itu tidak dikomersilkam atau untuk keperluan pribadi atau perusahaan. Tapi untuk keperluan masyarakat,” jelas Engkos.
Senada dikatakan Ketua Badan Kesejahteraan Masyarakat, Desa Cileunyi Wetan, Sutrisno, berharap, agar masyarakat bisa kembali merasakan sarana air bersih diharapkan, pemerintah bisa segera mencarikan solusinya sehingga masyarakat bisa kembali mendapatkan air bersih guna memenuhi kebutuhannya sehari hari.
”Mudah-mudahan, kedepan pasokan air bersih di wilayah Bandung Timur akan kembali normal,” pungkasnya. (dn/fik)