bandungekspres.co.id, SUMEDANG – Jalan Lingkar (Jaling) penghubung Sumedang-Malangbong (Garut) tepatnya di Blok Legok Huni, Desa Neglasari, Kecamatan Darmaraja, Kabupaten Sumedang, kembali amblas. Padahal, pembangunan jalan tersebut belum lama diperbaiki setelah mengalami kejadian serupa setahun lalu.
Jalan ini, pada Februari 2016 lalu, tanah bergerak menggusur lapisan aspal hingga amblas dengan kedalaman 50 sentimeter dengan panjang hingga 30 meter. Akibatnya, kondisi itu pun menjadikan rawan akan kecelakaan bagi pengguna jalan.
”Iya benar, setiap hari sepertinya tanah tersebut terus bergerak. Buktinya saat saya meninjau ke lokasi pada Sabtu (21/1) lalu masih sekitar 30 sentimeter, tapi saat ini saya dapat laporan sudah sekitar 50 sentimeter,” papar Kepala Desa Neglasari, Undang Saripudin kepada Jabar Ekspres, kemarin (24/1).
Pihak desa menilai, jalan tersebut memang tidak akan pernah beres. Menurutnya, di blok tersebut kondisi tanahnya sangat labil. Di samping itu, kondisi awal Blok Lebak Huni merupakan wilayah yang sangat curam serta kerap terjadi pergerakan tanah.
”Penilaian saya, di blok tersebut memang kurang cocok untuk dijadikan jalan. Karena saya tahu dari awal, di tempat itu wilayah yang memang sangat rawan longsor,” ujarnya.
Kades mengatakan, pada awal pembangunan Jalan Lingkar, pihak desa sudah mengingatkan pihak terkait bahwa lokasi tersebut tidak cocok untuk dibuat jalan. Namun pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum tetap pada pendiriannya, untuk melanjutkan proyek jalan lingkar sebagai pengganti jalur utama yang terendam Waduk Jatigede.
”Awalnya saya sudah ingatkan kepada pihak konsultannya, kalau di blok itu kondisinya rawan longsor. Malah saya menyarankan jalan dialihkan 150 meter sebelum tempat yang sekarang anjlok ke kiri,” urainya.
Dikonfirmasi, Humas Pembangunan Jalan Lingkar Asep Soma menerangkan, kejadian tersebut bukan karena kualitas jalan yang jelek. Sebab, pihaknya sudah mengikuti aturan yang ada, dan pengerjaannya pun dimaksimalkan. Tapi, hasilnya sangat di luar dugaan, karena factor alam berkehendak lain.
”Ini faktor alam, bukan faktor pengerjaannya. Saya yakinkan kalau kami sudah membangun jalan ini dengan aturan yang ada, dan sesuai dengan prosedur yang seharusnya,” tuturnya.