Tak Mudah Dapat Kepercayaan Pelatih

bandungekspres.co.id, Bandung – Mantan kiper Persib Bandung Gatot Prasetyo mengaku, semua pemain harus bisa meraih kepercayaan pelatih untuk bisa tampil sebagai starter. Bahkan, pada zamannya pun tak mudah mendapatkan jatah sebagai penjaga gawang inti di Maung Bandung.

Karena hal itu, di awal karir profesionalnya dia memilih hijrah ke tim di luar Jawa Barat, untuk mendapatkan jam terbang yang lebih banyak

Gatot memang dibesarkan oleh Persib Junior pada 1988 silam. Dia juga pernah menjadi bagian Persib U-23, sebelum memutuskan hengkang ke Persegres Gresik pada 1989 lalu.

”Saya main di sana (Persegres) karena ambil kesempatan untuk bisa jadi kiper utamanya lebih besar. Pada saat itu saya sadar yang paling dibutuhkan itu adalah kesempatan main,” kata Gatot.

Kala itu Persib dihuni kiper-kiper ngetop yang sedang memasuki usia emasnya. Sebut saja M. Sobur atau juga Boyke Adam. Gatot paham betul cukup sukar menggeser posisi mereka. Di sisi lain dia tak ingin menjadi kiper pelapis.

”Saya lebih memilih kesempatan untuk menambah jam bermain di tim lain, daripada saya harus waiting list hanya menjadi pemanis di bangku cadangan,” ucapnya.

Menurut dia, kesempatan seorang kiper untuk mendapat tempat di tim inti cenderung kecil. Itu jika disandingkan dengan pemain di posisi lainnya. ”Biasanya pergantian terjadi jika kiper utama melakukan kesalahan atau sedang cedera. Momen saat menjadi pengganti itu harus diambil. Sebetulnya hanya perkara kesempatan saja,” tuturnya.

Pada 1991, Gatot diminta pulang ke Persib oleh Wali Kota Bandung kala itu Ateng Wahyudi. Gatot dijanjikan akan diberikan kompensasi pekerjaan andaikata mampu membawa tim kebagaan bobotoh ini berprestasi. ”Karena generasi (Persib) saat itu mulai menurun dan dianggap saatnya untuk regenerasi di tubuh tim,” kata Gatot.

Merasa sudah mendapat pengalaman bersama Persegres, Gatot pun menerima ajakan itu untuk kembali memperkuat Persib. Dia tercatat sebagai penggawa Maung Bandung pada rentang tahun 1991 hingga 1999 silam.

Pria kelahiran 24 April 1973 ini mengatakan, pencapaian terbaiknya yaitu saat berkontribusi membawa Persib juara. Gatot ikut memboyong trofi di Kompetisi Perserikatan 1993/1994 dan Liga Indonesia Pertama 1994/1995. ”Betul. Masuk ke Persib belum tentu jadi inti, tapi saya punya keyakinan kalau saya sudah cukup punya pengalaman saat itu,” ucapnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan