Hamilton dan Rosberg sudah berteman sejak balapan di go kart. Keduanya sama-sama mengalami masa sulit mencai sponsor untuk membiayai balapannya. Jelang GP Abu Dhabi, Hamilton harus mengejar defisit 12 poin dari rekan setimnya Rosberg dalam perebutan gelar juara dunia F1 2016. Pembalap Inggris tersebut bisa mengambil pelajaran dari balapan 2014 silam saat memenangi lomba saat itu. Juga saat masih bersama McLaren pada 2011.
Rosberg memenangi balapan di sirkuit di tengah padang pasir itu tahun lalu saat Hamilton sudah memastikan gelar juara dunia. Bos Mercedes Toto Wolff mengatakan beban berat sedang dipikulnya akhir pekan ini. Tanggung jawab untuk menyiapkan mobil terbaik dan kompetitif untuk dua pembalapnya.
Dia juga harus memastikan bahwa duel terakhir sekaligus menentukan di akhir musim ini berjalan fair. ”Saat ini kami sedang memikul tugas terakhir kami di musim ini. Dan ini sangat krusial,” tegasnya.
GP Brasil telah menawarkan drama besar dan pertempuran klasik di bawah guyuran hujan. Namun semuanya akan berakhir dan ditentukan di Yas Marina, akhir pekan ini. Bos Red Bull Christian Horner mengatakan beban berat justru ada pundak Rosberg akhir pekan ini. Karena Hamilton hanya perlu berpikir untuk menang. Sedangkan Rosberg akan disibukkan dengan perhitungan-perhitungan aman untuk mengamankan posisinya sebagai pimpinan klasemen.
Dia teringat pertarungan Sebastian Vettel, Fernando Alonso, Hamilton, pada 2012. Vettel yang hanya fokus pada kemenangan akhirnya sukses merengkuh juara. ”Nico akan membalap dengan gelar juara dunia ada di dalam benaknya. Dia juga memikirkan selisih poinnya,” ucapnya.
Horner juga percaya dua pembalapnya, Daniel Ricciardo dan Max Verstappen, akan mampu memberikan tekanan kepada Rosberg serta Hamilton, atau bahkan merebut kemenangan di seri terakhir. (cak/nit)