Ricky Elson Rindu Dahlan Iskan

Meskipun sebagai kampus yang baru diresmikan pada 2012 lalu, Poltera datang dengan penuh semangat mempertahankan juara umum tahun lalu. Dengan mobil Sakera Speed tim bernama SEVTA (Sakera Eco Vehicle Team Poltera), mereka berhasil menjuarai kategori akselerasi dan slalom. Mereka juga meraih peringkat ketiga kategori pengereman dan efisiensi.

“Senang sekali kami bisa pertahankan juara umum lagi. Alhamdulillah,” ujar Ketua Tim SEVTA Ahmad Syihabur Rohman Ruslianto lantas tersenyum. Begitu diumumkan sebagai juara, tim yang terdiri atas 15 mahasiswa dari berbagai jurusan itu langsung sujud syukur. Bahkan ada anggota tim yang mengusap air mata bahagia. “Selama dua bulan kami tidur jarang-jarang. Pagi sampai siang kuliah malam sampai pagi lembur garap mobil,” imbuh mahasiswa jurusan teknik mesin alat berat itu.

Sejak awal, Syihab dan rekan setimnya mengincar kategori efisiensi. Mobil dibuat sedemikian rupa agar bisa berjalan dengan efisien. Khususnya pada alat pengontrol sistem daya. Akselerasi juga dibuat dengan bagus agar bisa lincah melewati tikungan. Ternyata rancangan tersebut berfungsi baik saat slalom. “Ini kategori baru. Kami bisa melewati 30 meter dengan 4 cone dalam waktu 5,3 detik,” ujar arek Duduk Sampeyan, Gresik itu.

Selain itu, ada pua kategori efisiensi yang dimenangkan tim dari Universitas Negeri Jember, kategori kecepatan dimenangkan tim dari Univeraitas Udayana, kategori pengereman diraih tim Universitas Islam Indonesia; serta kategori tanjakan dimenangkan oleh tim dari STTNas Jogjakarta.

Disamping kategori utama, ada pula kategori tambahan seperti desain terbaik yang dimenangkan oleh tim dari Politeknik Elektronika Negeri Surabaya; teknologi terbaik oleh tim Universitas Gadjah Mada Jogjakarta; serta kategori poster dan presentasi terbaik oleh Politeknik Harapan Bersama Tegal. Kategori tim terbaik dimenangkan oleh Universitas Bangka Belitung.

Pembantu Direktur III Polban Angki Apriliandi Rachmat menuturkan sejak awal KMLI itu ditujukan untuk mencari generasi-generasi engeenir muda. Mereka berkompetisi untuk membuat mobil listrik yang tangguh. “Dan yang terpenting mereka bisa membuat riset,” ujar dia di sela-sela acara tersebut.

Dia menuturkan kontes seperti itu juga menjadi wadah bagi mahasiswa untuk menemukan relasi dari kampus lain. Berkompetisi mungkin hanya dua hari saja tapi setelah itu mereka berkolaborasi. “Kompetisi sudah usai, sekarang kita adalah keluarga besar yang mengembangkan mobil listrik,” ujar dia saat penutupan acara petang kemarin.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan