bandungekspres.co.id – HASIL imbang tanpa gol kembali terulang saat laga klasik Persib Bandung melawan Persija Jakarta di Stadion Manahan, Solo, Sabtu (4/11). Hasil ini sama dengan pertemuan pertama ajang Torabika Soccer Championship A 2016 yang berlangsung di Stadion Si Jalak Harupat, beberapa waktu lalu.
Meski tanpa adanya gol yang tercipta di laga itu, namun suasana panas tetap terasa, mengingat rivalitas kedua tim ini. Bahkan, beberapa insiden kecil sempat mewarnai jalannya pertandingan.
Pelatih Persib Bandung, Djadjang Nurdjaman menuturkan, raihan ini merupakan hasil yang cukup per mengingat kedua tim tampil maksimal. Apalagi, ini menjadi keuntungan lantaran timnya bermain sebagai tim tamu.
Djanur –sapaan akrabnya- pun melihat semua pemain sudah tampil dengan baik. Semua instruksi yang diarahkannya mampu dijalankan dengan baik, hanya saja belum mampu mencetak gol.
”Hasil yang cukup baik di laga tandang dengan tekanan pertandingan yang sangat besar,” ujar Djanur saat konferensi pers, seusai pertandingan, kemarin.
Namun demikian, Djanur tetap memiliki catatan, terutama menyoal finishing touch. Menurutnya, banyak peluang yang seharusnya bisa dikonversi menjadi gol, tetapi kekurang tenangan pemain masih harus diperbaiki.
”Jelas ini menjadi bahan perbaikan buat kita. Tentunya kita ingin saat pertandingan ke depan finishing touch pemain sudah semakin akurat,” katanya.
Jalannya pertandingan cukup seru. Jual beli serangan tercipta sejak babak pertama. Tapi hingga turun minum, tak ada gol yang lahir dari kedua kubu.
Laga babak kedua baru berjalan tiga menit, Persija sudah mendapatkan peluang emas. Emmanuel ’Pacho’ Kenmogne lepas dan tinggal berhadapan dengan Muhammad Natshir. Beruntung bagi Persib, penyelesaian Pacho masih jauh dari gawang.
Semenit kemudian, Pacho kembali menebar ancaman. Namun kali ini sundulannya yang mengarah ke gawang masih bisa didekap oleh Deden.
Persija terlihat nyaman dalam mengalirkan serangan. Mereka sukses memanfaatkan ketiadaan Hariono di lini tengah Persib dan tampil mendominasi.
Pergantian demi pergantian yang dilakukan pelatih M. Zein Al Haddad pun makin membuat mereka bermain makin menyerang. Maman Abdulrahman dan Ambrizal Umainelo ditarik dan diganti dengan pemain yang lebih punya naluri menyerang macam Syahroni dan Rachmat Affandi.