Kompetisi-Inovasi Obat Mujarab Perbaikan

’’Nah dari hasil pendampingan tersebut, akhirnya kita bawa ke sini sehingga daerah-daerah yang hadir dengan kepala daerahnya, bisa melihat langsung hasil dari replikasi dan inovasi ini. Untuk dicontoh dan diterapkan di daerahnya,’’ terang dia.

Perempuan berkerudung ini menambahkan, untuk menerapkan replikasi pada role model inovasi yang telah diterapkan di 59 kabupaten kota ini, ‎pihaknya juga menginginkan ada sebuah komitmen, dari seluruh kepala daerah agar menerapkan sistem inovasi pelayanan publik. Bahkan Menteri PANRB telah membentuk tim untuk menanyakan perkembangan atas replikasi inovasi yang telah diterapkan ini.

’’Tadikan menyaksikan ada penandatanganan komitmen bersama pemerintah daerah. Mereka akan melakukan replikasi. Kami akan tagih mengenai keseriusan penerapan replikasi dan inovasi pelayanan publik tersebut,’’ ungkap Diah. (yan/hen)

Kepala Daerah dan Kepala Dinas Bisa Datang Langsung

DENGAN kemajuan dan perkembangan teknologi, pemerintahan dituntut berpacu dan berbenah memberikan pelayan terbaik kepada masyarakat. Terlebih, menurut Herman Suryatman, kepala Biro Hukum, Komunikasi, dan Informasi Publik, Kemenpan RB, tuntutan pelayanan itu kian terasa karena dua hal. Era otonomi daerah dan telah diberlakukanya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

Pria kelahiran Sumedang ini menjelaskan, pelayanan publik harus dapat menyajikan inovasi-inovasi dalam menunjang kebutuhan masyarakat pada birokrasi. Tidak ada pilihan lain. ’’Tentu salah satu upaya agar bisa melayani ini, daerah mengembangkan inovasi. Kalau tidak akan mati langkah,’’ jelas dia ditemui di sela Forum Replikasi Nasional Inovasi Pelayanan Publik di Pusdai Jalan Diponegoro kemarin (26/10).

Menurut dia, seandainya daerah t‎idak melakukan inovasi maka dikhawatirkan tidak akan bisa berkompetisi di era global. Untuk itu, di situsi sekarang daerah harus berlomba-lomba menciptakan inovasi dalam pelayanan publik. Pengembangan inovasi di sektor pendidikan, kesehatan, perdagangan, pariwisata, termasuk kepolisian. Semuanya perlu dilakukan dan dikembangkan di masyarakat dalam semangat memberi pelayanan terbaik.

Untuk mengembangkan inovasi, kata pria lulusan STPDN ini, bisa dengan menerapkan konsep Amati, Tiru, Modifikasi (ATM). Dengan mengadopsi inovasi yang sudah ada dan dipamerkan pada Forum Replikasi Nasional Inovasi Pelayanan Publik ini. Baru selanjutnya, dimodifikasi sesuai kebutuhan di daerah masing-masing. ’’Silakan bagi kepala-kepala SKPD (satuan kerja perangkat daerah atau kepala dinas) atau kepala daerah bisa melihat dan menanyakan langsung pada stan-stan yang memamerkan beragam inovasi, yang sudah‎ diterapkan,’’ ajak dia.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan