Diketahui Jadi Penyebab Banjir Pasteur, Emil Bongkar Beton Hotel

”Apa yang harus dilakukan ialah untuk penataan Kawasan Bandung Utara. Jangan sampai kita memindahkan bencana. Jadi kita harus melihat secara terintegrasi jangan saling menuding siapa yang salah,” kata Deddy Mizwar.

Dia menilai permasalahan banjir yang terjadi di Kota Bandung tidak bisa dilihat dari satu aspek saja. Namun, memiliki keterkaitan dengan berbagai macam faktor dan kawasan sekitarnya.

”Tapi apakah itu sebabnya, mungkin di hulunya juga rusak,” ujar dia.

Sebelumnya, hujan yang mengguyur Kota Bandung, pada Senin (25/10) siang telah menyebabkan banjir di sejumlah titik dengan ketinggian mencapai 1,6 meter seperti di depan pusat perbelanjaan Bandung Trade Center (BTC) Jalan Pasteur Kota Bandung.

Selain itu, banjir juga menyebabkan tembok pembatas antara Sungai Citepus dengan bangunan sekolah SMAN 9 Kota Bandung jebol sehingga merendam tujuh ruang kelas, perpustaan, masjid dan ruang guru sekolah tersebut.

Tak hanya itu, banjir juga menyebabkan satu unit kendaraan roda empat dan sebuah sepeda motor terseret air di kawasan Pagarsih Kota Bandung.

Sementara itu, ratusan warga kembali dievakuasi ke tempat pengungsian di Kabupaten Bandung. Sebab, air sungai Citarum kembali meluap ke pemukiman warga setelah hujan deras sejak Selasa (25/10) hingga kemarin sore (26/10).

Banjir luapan sungai tersebut terjadi di sejumlah wilayah. Di antaranya, di Desa Dayeuhkolot, banjir menggenangi Kampung Babakan Leuwi Bandung, Bojongasih, dan Bolero.

Di Desa Bojongsoang, banjir menggenangi Kampung Cijagra dan di wilayah Kecamatan Baleendah terjadi di Kampung Cieunteung di Kelurahan Baleendah dan Kampung Cigosol, Kampung Andir, yang berada di Kelurahan Andir.

Luapan sungai tersebut pun menggenangi sejumlah ruas jalan, seperti Jalan Raya Bojongsoang dan Jalan Raya Dayeuhkolot-Banjaran. Saluran air di pinggir jalan ini sebagian besar rusak akibat mampet oleh sampah atau lumpur.

Bukan hanya rumah warga yang tergenang air banjir, namun sejumlah sekolah pun tergenang air. Di antaranya, SDN 7 Dayeuhkolot, SDN 10 Dayeuhkolot, SDN Cigosol Baleendah. Para siswa terpaksa diungsikan dan melakukan belajar mengajar di rumah warga yang bebas dari banjir.

Salah seorang Guru SDN 7 Dayeuhkolot Yanti Hadiayanti mengatakan, pihaknya terpaksa mengungsi untuk melakukan kegiatan belajar mengajar. Sebab, semua kelas digenangi air dengan kedalaman 50 sentimeter di dalam kelas.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan