Sudah Diikat, Mobil Tetap Hanyut

Sementara itu, pemilik kendaraan Grand Livina, Irma, 42, mengaku shok karena mobilnya hanyut. ”Ini baru pertama saya alami,” kata Irma saat ditemui di lokasi.

Irma mengaku, pasrah atas musibah yang dialaminya. Dia pun belum terpikirkan mau diapakan kendaraan miliknya yang sudah rusak berat itu. ”Mobil ini asuransinya hanya kehilangan saja, kalau bencana enggak. Saya belum tahu mau dibagaimanakan, apa dijual atau diperbaiki,” urainya.

Irma menjelaskan, banjir yang menyeret mobilnya itu begitu cepat terjadi. Senin (24/10) siang sekitar pukul 12.30 WIB, mobil itu dia parkirkan di depan showroom mobil miliknya di Jalan Pagarsih.

Irma pun kemudian masuk ke rumah yang berada di belakang showroom. Menurutnya, biasanya di Jalan Pagarsih tidak pernah banjir, meskipun hujan deras, namun, tiba-tiba, hal buruk pun menimpanya. Sekitar pukul 12.00 WIB, air mulai meluap dan menggenangi Jalan Pagarsih. ”Ketika sudah banjir, saya ke depan mau memindahkan mobil, tapi susah karena banyak motor juga yang parkir di garasi,” jelasnya.

Irma pun sempat berupaya agar kendaraannya itu tidak terseret derasnya air banjir. Dia kembali ke dalam rumah untuk membawa tambang. Tambang itu, dia ikat ke bagian velg ban dan dikaitkan dengan besi yang ada di showroom. Merasa sudah aman, dia pun kembali masuk ke dalam rumah.

”Setelah melihat dari CCTV, mobil sudah keseret-seret. Saya langsung keluar tapi ya enggak bisa diselamatin karena arusnya kencang. Airnya itu datang secara tiba-tiba dan langsung besar,” katanya.

Kasubag Humas Porestabes Bandung, Kompol Reny Marthaliana mengatakan, pihak Polrestabes Bandung khususnya polsek-polsek yang wilayahnya terkena bencana banjir secara maksimal melakukan upaya evakuasi korban banjir. Termasuk mengantisipasi banjir susulan.

”Kami telah mendirikan posko bantuan ditiap wilayah yang terkena banjir, dan melakukan pengamanan antisipasi banjir susulan, dan membuat masyarakat supaya tenang,” pungkasnya. (nit/yul/rie)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan