15 Tahun Perjalanan Barli

Lima belas tahun silam, tidak ada yang mengenal Barli Asmara. Jagat fashion tanah air dipenuhi nama-nama seperti Sebastian Gunawan, Biyan, Didi Budiardjo, dan Sally Koeswanto. Kegigihanlah yang mengantarnya menjadi sosok Barli sekarang. Pria 38 tahun itu menceritakan perjalanannya dalam buku Lima Belas Warsa Barli Asmara, Di Antara Gemerlap Ornamentasi yang dilansir di sela Jakarta Fashion Week di Senayan City, baru-baru ini.

”Duh, saya tadi nervous banget,” ucap Barli, masih agak gemetar, sesaat setelah launching bukunya. Dia bilang, gugupnya melebihi ketika menghelat show di runway.

Perjalanan Barli tidak mudah. Apalagi, dia tidak pernah mengenyam pendidikan formal di bidang fashion design. Namun, jika ditarik mundur, perjalanan itu dimulai sejak kecil. Barli yang terlahir prematur dengan berat 1,5 kilogram menyadari satu hal. ”Kalau sudah menggambar, tangan ini kayak ada magnet dengan kertas,” ceritanya.

Lahir sebagai cucu laki-laki pertama di keluarga, Barli dikelilingi banyak perempuan yang memberinya inspirasi. Sang nenek adalah perias pengantin Sunda yang piawai menjahit. Sang mama, Ida Kastubi, yang kala itu bekerja di salon terbiasa membuat baju sendiri.

Beberapa tantenya merupakan desainer. Barli kerap diajak ke toko kain di Mayestik dan mengenal bahan. Dia menemukan passion di antara helaian kain-kain. Imajinasinya melayang membayangkan kain-kain tersebut disulap menjadi busana.

Passion itu sempat tidak didukung orang tua. ”Ayah inginnya saya ke otomotif, dunia motor, ya semacam itu,” kenang Barli. Dia mengambil pendidikan desain interior pada 1996-1998, kemudian berlanjut ke business communication. Suara hati tak bisa berbohong. Cinta Barli adalah pada fashion. Dia memulainya pada awal 2000. Hanya bermodal Rp 2-3 juta, pria tampan yang selalu murah senyum itu menyewa rumah petak untuk usahanya.

Modal minimalis itu membuat upayanya menembus dunia mode yang sangat kompetitif terasa berat. Selama delapan tahun pertama, dia jatuh bangun membangun image dan brand di antara nama-nama yang sudah mapan.

Tahun 2008 menjadi salah satu titik penting dalam karir Barli. Dia menjadi salah seorang desainer pilihan ajang Dewi Fashion Knights, tampil dalam Jakarta Fashion Week. Dia kemudian dianugerahi AMICA Young Talented Designer Award pada 2010 serta ELLE Designer of the Year.

Tinggalkan Balasan