Menanti Kinerja Tim Saber Pungli

Malam itu, yang berjaga ada empat orang. Namun, dua lainnya sedang beristirahat di dalam terminal. Di antara keempat orang tersebut ada pula oknum PNS. Fasha pun geram. ’’Parah kamu ini, karcis dak dikasih, duit kamu ambek,’’ lanjutnya dengan nada kesal. Dia berjanji menindak tegas para aparatnya. ’’Nanti akan saya copot,’’ tegasnya.

Sementara itu, Wakil Presiden Jusuf Kalla menuturkan bahwa operasi tangkap tangan (OTT) terkait pungli di berbagai daerah itu juga untuk menggugah kesadaran masyarakat. Sebab, selama ini dalam beberapa kasus itu malah masyarakat yang berperan aktif dalam pungli. Lantaran mereka malas dan enggan mengurus sendiri. Lantas meminta bantuan makelas untuk mengurus agar bisa cepat selesai.

”Jadi sebenarnya ini shock therapy untuk meminta masyarakat lebih terbuka dan lebih berani untuk melaporkan kalau ada (pungli, red),” ungkap JK. Peran aktif masyarakat itu diperlukan lantaran tidak mungkin tim Saber Pungli akan menggeledah seluruh kantor pemerintah di Indonesia. Masyarakat juga tidak hanya protes saja tanpa mau terlibat membenahi.

Selain itu, pemerintah juga sedang menggodok berbagai aturan untuk menghindarkan pungli. Misalnya perpanjangan Surat Izin Mengemudi (SIM) yang sebelumnya hanya lima tahun akan jadi 10 tahun. Tentu itu akan mengurangi pungli hingga setengahnya. Termasuk izin tinggal untuk orang asing akan disesuikan dengan lama kontrak kerjanya di Indonesia. ”Banyak hal seperti itu dengan memperpanjang (izin, Red) itu akan mengurangi pungli,” ungkap dia.

Sementara itu, Kadivhumas Mabes Polri Irjen Boy Rafli Amar menuturkan, hingga saat ini jumlah kasus dan personel yang diduga terlibat pungli masih sama. Terdapat 235 kasus pungli dan sekitar 300 personel yang terlibat. Kasus pungli paling banyak dengan jumlah 160 kasus dari bidang lalu lintas, Baharkam 39 kasus dan reskrim dengan 26 kasus dan. ”Laporan terakhir jumlahnya segitu,” tuturnya.

Yang pasti, selain sidang kode etik, personil yang terlibat tentu akan dipidana. Bila, memang perbuatannya masuk ke pidana. Tentu kalau sampai begitu, tak lagi perlu dipertanyakan dicopot atau tidak. ”Sudah pasti dicopot,” jelasnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan