Banyak Alih Fungsi Ilegal

Namun, kata Willem, permasalahan yang dihadapi pemerintah daerah setempat mencari lokasi yang tersedia dan aman untuk relokasi warga. Korban banjir bandang yang kehilangan tempat tinggal telah ditampung sementara di rumah susun (rusun) yang disediakan oleh Pemerintah Kabupaten Garut. ”Saat ini telah disediakan rusun dengan kapasitas 98 KK,” katanya.

Menurut Willem, untuk para pengungsi, sebaiknya pemanfaatan kantor-kantor pemerintah yang tidak dipergunakan sebagai tempat pengungsian sementara. ”Tidak menggunakan tenda sebagai tempat pengungsian dalam jangka panjang,” ucapnya.

Sementara itu, Pos Komando Tanggap Darurat Bencana Banjir Garut masih melakukan pendataan pengungsi berdasarkan nama dan alamat, serta validasi jumlah pengungsi dan kerusakan rumah serta infrasturktur.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho menjelaskan, berdasarkan Pos Komando, data korban meninggal berjumlah 34 jiwa dan hilang 19 jiwa. Pengungsi berjumlah 1.326 jiwa. Jumlah pengungsi fluktuatif karena pengungsi ada yang pulang ke rumah namun juga kembali ke pengungsian. Pendataan masih dilakukan petugas.

”Rumah warga yang terdampak berjumlah 2.511 unit, dengan rincian 858 rumah rusak berat, 207 rusak sedang, dan 1.446 rusak ringan. Pendataan dan verifikasi masih dilakukan,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Basarnas Jawa Barat, S. Riyadi mengatakan, pada dasarnya operasi pencarian dilakukan selama 7 hari sesuai dengan peraturan, namun melihat kondisi di lapangan dan hasil evaluasi Tim maka diperpanjang 3 hari kedepan. Tetapi, setelah hari kesepuluh pemantauan masih tetap akan dilakukan. (yan/yul/rie)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan