bandungekspres.co.id, CIMAHI – Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jawa Barat, belum lama ini berhasil menangkap pengedar morfin dan shabu-shabu di wilayah Kota Bandung dan Kota Bogor. Hal itu disampaikan Kepala BNNP Jawa Barat, Iskandar Ibrahim disela Workshop Penggiat Anti Narkoba di Lingkungan Pendidikan, di Pandiga Educreation, Jalan Sirnarasa, Cibabat Kecamatan Cimahi Utara, Jumat (16/9).
Menurut Iskandar, BNNP Jabar menangkap bandar morfin di Bogor dengan barang bukti satu kilogram, atau sekitar Rp. 1 Miliar. ”Belum lama ini pelaku di Bogor kami tangkap dan berhasil menyita sekilogram morfin, sedangkan di Bandung jenis shabu-shabu, ternyata Jawa Barat masih menjadi incaran para pengedar narkoba, karenanya kita harus lebih meningkatkan lagi pengawasan terhadap peredaran gelap narkoba ini,” terangnya.
Pengawasan atas peredaran gelap narkoba ini terus dilakukan BNN baik pusat maupun daerah, termasuk pengawasan di sejumlah Lembaga pemasyarakatan yang ada di Jawa Barat. ”Kami terus melakukan koordinasi dengan sejumlah Lapas untuk mengurangi resiko peredaran narkoba, karena banyak bandar yang berada di lapas yang diduga masih melakukan kegiatannya, dengan cara memberikan sesuatu kepada para petugas,” paparnya.
Karena itu, setiap komponen masyarakat harus ikut berperan serta dalam pencegahan dan penanggulangan peredaran gelap narkoba. Sedangkan bagi korban atau keluarganya yang menjadi pecandu narkoba diharapkan agar melapor kepada BNN terdekat agar korban bisa direhabilitasi. ”Dana rehabilitasi sudah disiapkan jadi masyarakat jangan enggan untuk melapor jika ada keluarganya yang menjadi korban penyalahgunaan narkoba ini,” katanya.
Sementara itu, Kepala BNN Kota Cimahi Odang Masdar menyebutkan, workshop bagi penggiat anti narkoba ini dilakukan agar terjadi komunikasi, informasi dan edukasi kepada masyarakat, khusunya pelajar dan para guru, sehingga mereka menjadi agen BNN dalam menyampaikan informasi peredaran gelap narkoba di lingkungannya. ”Peserta yang ikut workshop adalah para guru dan pekjara di Kota Cimahi, mereka diharapkan menjadi agen BNN dalam mengatasi maslah narkoba ini,” sebut Odang. (bun/asp)