bandungekspres.co.id, JAKARTA – Alokasi tunjangan profesi guru (TPG) 2017 yang mencapai Rp 56,6 triliun disambut positif Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI). Mereka berharap kendala-kendala kecil dalam proses mencairkan TPG yang selama ini terjadi bisa diatasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
Plt Ketua Umum PGRI Unifah Rosyidi menyatakan, sudah waktunya Kemendikbud menyederhanakan proses penyaluran dan pembayaran TPG. ”Hilangkan berbagai persyaratan administrasi yang tidak perlu,” tuturnya di Jakarta kemarin. Dia bahkan berharap TPG bisa dicairkan rutin setiap bulan dan melekat dengan pembayaran gaji.
Menurut Unifah, penyatuan pencairan TPG dengan gaji guru bisa lebih efektif dan menghapus biaya-biaya administrasi serta tata kelola lainnya. Dia mencontohkan, selama ini tunjangan profesi untuk dosen bisa dibayar rutin setiap bulan. Jadi, untuk TPG juga bisa diupayakan pencairannya rutin setiap bulan.
Unifah juga mengkritisi jumlah guru yang berhak mendapatkan TPG. Seperti dalam paparan RAPBN 2017 bidang pendidikan, TPG hanya dialokasikan untuk 1,3 juta guru PNS daerah. Padahal, guru secara keseluruhan, PNS dan non-PNS, berjumlah 2,4 juta.
”Artinya, baru 60 persen guru yang sudah disertifikasi,” katanya. Unifah berharap proses sertifikasi bisa segera tuntas untuk seluruh guru. Pelaksanaan sertifikasi guru juga diharapkan melihat kondisi guru di lapangan. Menurut dia, ada guru yang sudah senior, tetapi dinilai jelek saat sertifikasi. (wan/c9/oki/rie)