Mendidik Anak Jadi Agen Anti Kejahatan Seksual 

Kalau kepolisian, sebenarnya bisa menggunakan babinkamtibmas dan unit PPA yang bisa membantu mencegah kejahatan seksual anak yang kerap melalui dunia maya. Misalnya, Babinkamtibmas jangan hanya mendeteksi dari omongan di warung kopi. Namun, juga mendeteksi dari setiap jaringan dunia maya. ”Babinkamtibmas bisa memantau dari dunia maya, bagaimana aktivitas warganya,” jelasnya.

Pakar Pendidikan Anak Seto Mulyadi menjelaskan, akar masalah dari kejahatan seksual anak itu bisa bermula dari banyak sebab. Faktor yang paling dominan selama ini adalah soal kondisi ekonomi orang tua. Hal tersebut membuat orang tua menjadi kurang konsen terhadap tumbuh kembang anak. ”Akhirnya, pergaulan anak menjadi tidak terkontrol,” tuturnya.

Karena itu, perlindungan terhadap anak ini perlu penanganan yang lintas sektor. Yakni, memperbaiki perekonomian masyarakat dan meningkatkan pemahaman orang tua. Caranya, bisa dengan membuat satgas perlindungan anak dalam tingkat rukun tetangga dan rukun warga. ”Satgas ini menjadi mata dan telinga untuk pemerintah kota dan pihak kepolisian,” paparnya.

Dia menjelaskan, satgas perlindungan anak ini masuk dalam salah satu bidang rukun tetangga. Dengan begitu, maka ada pihak yang bisa memberikan perlindungan terhadap anak. ”Kalau masalahnya soal ekonomi, tentu satgas ini bisa mengusulkan ke pemerintah kota atau kabupaten,” ujarnya.

Bahkan, satgas perlindungan anak ini bisa terus berkoordinasi dengan unit perlindungan perempuan dan anak (PPA) di setiap polsek dan polres. Informasi dari satgas perlindungan anak ini bisa menjadi kunci utama mencegah kejahatan anak. ”Kalau setiap saat komunikasi dengan unit PPA dan mendata jumlah anak, serta kondisinya di setiap RT tentu akan lebih mudah,” jelasnya.

Sayangnya, saat ini satgas perlindungan anak tingkat RT dan RW baru dibentuk di empat kota, yakni Tangerang Selatan, Bekasi, Kabupaten Banyuwangi dan Bengkulu Utara. Kota yang lainnya belum ada satgas atau seksi perlindungan anak. ”Ini membutuhkan kepedulian pemerintah pusat dan kota,” jelasnya.

Yang utama, dengan keberadaan satgas ini, maka orang tua bisa memiliki tambahan masukan dalam mendidik anak. Bahkan, bisa membuat anak menjadi agen yang anti kekerasan dan kejahatan seksual. ”Orang tua belum tentu memahami bagaimana cara membuat anak lebih peka terhadap adanya orang yang berniat jahat,” tuturnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan