bandungekspres.co.id, PADALARANG – DPRD Kabupaten Bandung Barat mempertanyakan implementasi dari Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2009 tentang wajib belajar Pendidikan Keagamaan atau Diniyah Takmiliyah Awaliyah bagi jenjang pendidikan dasar SD/MI. Sebab, hingga saat ini Pemkab Bandung Barat belum menerapkan Perda tersebut.
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bandung Barat, Samsul Ma’arif menyesalkan tidak diimplementasi perda tersebut. ”Perda ini memiliki manfaat yang luar biasa bagi anak-anak. Tapi, pada paktanya hingga saat ini belum tampak dilaksanakan,” sesal Samsul di Padalarang, kemarin (10/8) .
Menurut Samsul, perda tersebut dijadikan sebagai upaya membentuk karakter anak. ”Isi dalam Perda itu dimana anak didik harus bisa baca Quran disertai mendapatkan ijazah Taman Pendidikan Al-Quran (TPA/TPQ) dan ijazah Madrasah Diniyah, jadi pendidikan agamanya juga kuat,” jelasnya.
Diungkapkan Samsul, dalam Perda tersebut juga disebutkan, anak didik jenjang Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) diwajibkan mengikuti penyelanggaraan pendidikan Taman Pendidikan Al Quran (TPA/TPQ) dan Madrasah Diniyah yang telah dikerjasamakan dengan sekolah umum/madrasah. Sehingga para siswa di sekolah umum/madrasah jenjang pendidikan dasar (SD/MI) se-Kabupaten Bandung Barat sekaligus juga menjadi siswa TPA/TPQ dan Madrasah Diniyah.
Kata Samsul, selain fokus pada masalah pendidikan umum, pendidikan religiusitas pun tidak kalah penting untuk diterapkan pada anak-anak. ”Berbagai prestasi dari KBB sudah ditunjukan dengan mengikuti sejumlah perlombaan MTQ baik tingkat Jawa Barat maupun Nasional. Prestasinya sudah membanggakan,” terangnya.
Sebaliknya, kata dia, ada juga anak-anak sekolah yang sudah terbawa arus negatif seperti mengkonsumsi miras oplosan hingga merenggut nyawa. Ini membuktikan kurangnya didikan dan pengetahuan tentang agama Islam. ”Mudah-mudahan para siswa penerus bangsa di Bandung Barat ini selain memiliki kemampuan ilmu pengetahuan umum, ilmu agamanya tidak ketinggalan,” pungkasnya. (drx/nit)
