Di lain sisi, komunikasi orang tua dan guru juga dapat memecahkan masalah dengan cepat dan tepat. Namun, yang selama ini terjadi adaalah orang tua dan guru tidak berinteraksi. Bahkan, kalaupun ada masalah, penyelesaiannya pun dilakukan masing-masing pihak. ”Lalu muncul konflik antara orang tua dan guru,” terangnya.
Anies menuturkan, hari ini (18/7) juga mengantar ketiga anaknya di hari pertama sekolah. Tugas tersebut dibagi dua, untuk Anies dan Fery Farhati Ganis (istri Anies). Hal tersebut karena jarak dari rumah ke sekolah ketiga anaknya tidak searah.
Namun, saban tahun, Anies tak pernah absen mengantar anak di hari pertama sekolah. Anies juga memilih sekolah untuk anak yang lokasinya dekat dengan kantor. ”Jadi kalau pulang sekolah anak saya bisa ke kantor dan berinteraksi dengan saya mengenai kegiatannya di sekolah,” imbuhnya.
Salah satu orang tua yang akan mengantar anaknya ke sekolah di hari pertama sekolah adalah Sudaryono, karyawan swasta. Menurutnya, meski anak keduanya telah duduk di bangku SMA, mengantar anak ke sekolah menjadi bentuk perhatian. Dan, dia bisa mengawasi anaknya ketika di sekolah melalui guru-gurunya.
Sementara itu, di beberapa operator seluler, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui pesan singkat mengirimkan pesan singkat agar para orangtua bisa mengantarkan anaknya ke sekolah di hari pertama. Peringatan tersebut sepertinya dilakukan oleh satu orangtua murid, Dede Rusmini, 50, besok.
Dia mengaku, akan mengantarkan anaknya hingga ke gerbang sekolah. Terlebih, besok merupakan hari pertama pengenalan sekolah.
”Besok kan masa pengenalan sekolah, saya juga harus tau apa aja yang dilakukan di sana,” kata Dede kepada Jabar Ekspres, kemarin (15/7).
Masa orientasi siswa pada tahun, kata dia, sedikit berbeda di tahun sebelumnya. Di tahun sebelumnya, pihaknya masih melihat beberapa sekolah memperkenankan siswa membawa tas karung atau keresek. Di bagian kepala biasanya siswa baru harus dikucir 10 dengan menggunakan pita atau tali rapia.
Dia menganggap aturan seperti ini sangat bagus untuk dihilangkan. Sebab, terkadang anak merasa malu jika harus menggunakan kedua hal tersebut. ”Dulu waktunya kakaknya, dia malu kalau harus berangkat sekolah sendiri,” ungkapnya.